Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya. Jelang Hari Lahir Pancasila hingga Hari Lahir dan Wafatnya Presiden Pertama RI, Soekarno, PDIP melakukan berbagai persiapan. Persiapan yang akan dilakukan yakni perayaan secara nasional melibatkan seluruh komponen masyarakat.
"Kami telah melakukan koordinasi terkait dengan persiapan bulan Bung Karno, secara khusus akan dirayakan secara nasional oleh PDIP dengan seluruh komponen masyarakat," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPD PDIP Jatim, Jalan Kendangsari Surabaya, Minggu (27/5/2018).
Dalam perayaan ini, lanjut Hasto, momentum membumikan Pancasila di Indonesia. Karena beberapa minggu lalu, telah terjadi persoalan terorisme di Surabaya yang tidak mencerminkan kesatuan dan keutuhan Bangsa Indonesia.
"Ini merupakan momentum bagi kita untuk membumikan Pancasila dalam seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Di tengah persoalan kita di Surabaya, bagaimana terorisme hadir sebagai bencana kemanusiaan sebagai ideologi kegelapan, maka kami akan menggunakan bulan Bung Karno untuk menggelar semangat persatuan nasional," tambah Hasto.
Menurut Hasto, Indonesia merupakan negara yang ajaib. Yakni memiliki berbagai suku, agama, dan ras, namun tetap menjunjung nilai-nilai luhur hingga terjalinnya keutuhan bangsa.
"Indonesia adalah bangsa yang sangat ajaib karena kita dikaruniai oleh kebhinekaan, namun kita bisa bersatu sebagai bangsa dengan nilai-nilai Pancasila yang akan kita angkat di bulan Juli sebagai bulan Bung Karno," imbuhnya.
Perayaan ini akan dimulai sepanjang bulan Juni. Mulai tanggal 1 Juni, saat Bung Karno menyampaikan pidato kelahiran Pancasila kala itu.
"Ini dimulai pada 1 Juni saat Bung Karno menyampaikan pidato tentang lahirnya Pancasila," kata Hasto.
Tak hanya itu, pada 6 Juni dan 21 Juni, ada pula perayaan hari kelahiran dan wafatnya Bung Karno. Nantinya kelahiran Bung Karno akan diperingati dengan 117 tumpeng. Dipilihnya angka 117 lantaran tahun ini umur Bung Karno tepat 117.
"Kemudian 6 Juni 1991 lahirnya Bung Karno di Kota Surabaya yang nantinya kita juga akan peringati dengan menghadirkan tumpeng sebanyak 117 di tempat lahir Bung Karno yakni Surabaya. Kami ajak banyak orang dan sekaligus buka puasa bersama dengan 117 tumpang dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Kemudian pada tanggal 21 Juni itu wafatnya Bung Karno kami juga akan secara khusus berdoa di makam Bung Karno," tambahnya.
Di luar perayaan lahir dan wafatnya Bung Karno, PDIP juga akan membuat beberapa acara khusus. Hasto mengatakan tema yang diangkat nantinya yakni 'Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia'. Tak hanya itu, nantinya juga banyak kegiatan sejarah seperti lomba pidato di rumah HOS Cokroaminoto hingga beberapa seminar."Di luar itu, tempat-tempat yang menjadi monumen sejarah terkait bung karno juga akan kami adakan kegiatan sejarah khusus dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat," ungkap Hasto. (dtc)