Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kuala Lumpur . Mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menyerang pemerintahan Pakatan Harapan di bawah PM Mahathir Mohamad yang dituding tidak konsisten dengan pernyataan mereka. Ahmad Zahid bahkan menyamakan pemerintahan baru Malaysia dengan tempe.
Seperti dilansir media Malaysia, The Star, Senin (28/5), Ahmad Zahid yang menjabat Wakil PM di bawah mantan PM Najib Razak ini, juga mengkritik pemerintahan Pakatan Harapan yang disebut tidak memenuhi janji-janji kampanye.
"Kita melihat contohnya, ketika mereka (Pakatan Harapan) dinyatakan pemenang, mereka menyatakan harga bahan bakar akan turun tapi kenyataannya tidak turun," sebut Ahmad Zahid yang kini menjadi anggota parlemen untuk wilayah Bagan Datuk.
"Mereka juga menyatakan bahwa pajak barang dan jasa (GST) akan dihapus, tapi harga barang-barang belum juga turun meskipun GST sekarang nol persen. Ada sekitar 90 barang yang mengalami kenaikan harga," imbuhnya seperti dikutip UMNO Online, media pendukung Partai United Malays National Organisation (UMNO) yang kini dipimpin Ahmad Zahid dan menaungi Najib.
Lebih lanjut, Ahmad Zahid menyamakan pemerintahan Pakatan Harapan dengan tempe karena inkonsistensi itu.
"Mereka mengatakan satu hal pada pagi hari dan hal berbeda saat sore hari. Seperti tempe... Menjadi kedelai di pagi hari, pada sore hari berubah menjadi tempe dan besok akan ditumbuhi jamur," ucap Ahmad Zahid.
"Mereka juga mengatakan bahwa utang negara mencapai 1 triliun ringgit, ketika faktanya hanya 686,8 miliar ringgit. Mereka menyebut ada pinjaman asing, tapi sebenarnya 'utang domestik', yang adalah pinjaman domestik, ini berarti tidak ada aliran uang ke luar negeri," tegas Ahmad Zahid.
Ahmad Zahid menambahkan bahwa pemerintahan baru menuding pemerintahan sebelumnya di bawah Najib memiliki pinjaman dalam dolar Amerika dan yen Jepang, namun Bank Negara Malaysia (BNM) telah membuktikan hanya 2 persen pinjaman dalam dolar Amerika dan 1 persen dalam Yen.
"Itu berarti pinjaman kita dalam ringgit. Mereka (Pakatan Harapan-red) juga mengatakan Bursa KL akan melonjak tapi malah semakin merosot. Mereka sebelumnya menyebut perekonomian runtuh dan negara nyaris bangkrut, tapi sekarang mereka menyebut perekonomian kuat," ucapnya.
Ahmad Zahid yang menjabat Ketua UMNO dan pemimpin sementara koalisi Barisan Nasional setelah Najib mengundurkan diri, menyerukan seluruh anggota partai koalisi untuk menjadi oposisi efektif di Dewan Rakyat dalam menangkal fitnah dari Pakatan Harapan. (dtc)