Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Gaza. Amerika Serikat berupaya menggagalkan upaya Dewan Keamanan PBB untuk membentuk pasukan perlindungan internasional bagi Palestina.
"Rakyat Gaza tidak memerlukan perlindungan dari sumber luar. Rakyat Gaza memerlukan perlindungan dari Hamas," ujar Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB seperti dilansir media Anadolu Agency, Kamis (31/5).
"Rakyat Palestina berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Itu hanya bisa terjadi jika kita mengakui dan menolak aksi-aksi teroris Hamas dan jika kita mendorong kepemimpinan Palestina yang lebih bertanggung jawab," imbuh Haley.
Pernyataan itu disampaikan Haley seiring utusan damai PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, mengingatkan DK PBB bahwa Gaza kini "di ambang perang" setelah ketegangan meningkat pada Selasa (29/5) menyusul serangan-serangan udara Israel ke Jalur Gaza. Serangan tersebut dilancarkan Israel sebagai respons atas serangkaian roket yang ditembakkan ke wilayah Israel dari Gaza. Serangan roket itu teradi sehari setelah empat warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.
"Tidak seorang pun di Gaza yang sanggup menghadapi perang lainnya," cetus Mladenov.
Kuwait telah mengajukan draf resolusi mengenai pembentukan pasukan perlindungan internasional bagi warga sipil Palestina dari pasukan Israel. Dubes Kuwait untuk PBB, Mansour Al-Otaibi menegaskan bahwa tak bisa diterima jika DK PBB terus diam atas pendudukan Israel di wilayah Palestina dan blokade Jalur Gaza.
Voting DK PBB atas draf resolusi yang diajukan Kuwait tersebut, bakal digelar secepatnya pada Kamis (31/5) waktu setempat. Namun AS menganggap resolusi tersebut bias terhadap Israel. Banyak pihak meyakini AS akan menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan resolusi tersebut. (dtc)