Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mengakhiri penutupan perdagangan saham di bulan Mei 2018 ini, Indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir di zona merah. IHSG hari ini, Kamis (31/5/2018) ditutup melemah 27 poin atau sebesar 0,45% di level 5.983. Level tertinggi IHSG pada perdagangan hari ini berada di level 6.055 dan level terendah berada di level 5.934.
Analis Lotus Andalan Sekuritas, Gunawan Benjamin, mengungkapkan, hampir seluruh saham di bursa global mengalami rebound setelah pada perdagangan sebelumnya melemah akibat pengaruh geopolitik Italy.
"Namun pada perdagangan hari ini Mayoritas saham Global menguat setelah gonjang ganjing geopolitik Italia mereda," katanya.
Indeks Dow Jones berhasil menguat 1,25%, Indeks Nasdaq menguat 0,89%, NYSE menguat 1,4%, dan S&P menguat 1,27%. Di bursa Asia, Hangseng menguat 1,37%, Kuala Lumpur Stock Exchange menguat 1,4% dan Kospi menguat 0,4%.
Adapun pergerakan IHSG hari ini disinyalir oleh tekanan jual asing yang cukup besar setelah penguatan IHSG beberapa hari yang lalu. Aksi profit taking kiranya masih mewarnai pergerakan saham di bursa.
"Apalagi menjelang libur panjang yang sebentar lagi akan tiba, investor biasanya akan melakukan pengevaluasian portofolio sahamnya," jelasnya.
Begitupun, secara fundamental saham-saham yang berada di Bursa Efek Indonesia menunjukkan kinerja yang positif didukung oleh meningkatnya pembagian deviden kepada para pemegang sahamnya. Tak hanya itu laporan keuangan perusahaan juga banyak yang mengalami peningkatan laba.
Kondisi itu juga didukung oleh laporan keuangan pemerintah yang semakin baik, hal ini menggambarkan kinerja pemerintah saat ini juga semakin membaik. Tak hanya itu, pemerintah juga saat ini terkesan lebih responsif terhadap ketidakpastian global saat ini.
Di sisi lain, Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS hari ini menguat. Rupiah diperdagangkan di kisaran 13.869/dolar AS. Rupiah tampak menguat secara kokoh pasca peningkatan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 4,75%. "Hal ini dapat menyelamatkan stabilitas nilai tukar Rupiah saat ini ditengah tekanan ekonomi eksternal," pungkasnya.