Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menjelang Pilgubsu, suhu politik di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) semakin memanas. Calon Gubernur Sumut nomor urut 1, Edy Rahmayadi menyebut rivalnya, Djarot Saiful Hidayat sebagai orang yang sedang mencari kerja di Sumut.
"Saya sudah bilang ke Djarot, jangan ganggu kami. Kalau mau melamar kerja, silahkan. Orang Sumut welcome (terbuka). Tapi, kalau mau memecah belah, saya akan libas," ujar Edy di sela-sela kegiatan buka puasa bersama kalangan wartawan di kediaman pribadinya, Jalan Karya Bakti, Medan, Rabu (6/6/2018) sore.
Edy tidak mempermasalahkan apabila ada pihak yang berbeda pendapat dan berbeda pilihan. Sebab, hal itu merupakan bagian dari demokrasi.
"Setelah Pilkada, yang berbeda pandangan, akan dirangkul kembali. Tidak ada masalah untuk itu," sebut mantan Pangkostrad TNI AD itu.
Di sisi lain, Edy juga melihat ada fenomena yang terjadi di Provinsi Sumut. Salah satunya, ada yang menyebut dirinya stroke.
"Berbeda pandangan boleh, tapi jangan ketika ibadah malah dibilang stroke, itu yang tidak boleh. Saya sempat bingung ketika turun dari pesawat setelah pulang beribadah sempat dikerumuni wartawan, tangan saya dipegangi, diketuk-ketuk," sebutnya.
"Kalaupun saya sakit, tolong didoakan, bukan malah dicari-cari sakitnya," tuturnya.
Bersilaturahmi, ujar Edy, merupakan ajang untuk menambah rezeki maupun umur. Dia juga menyebut media punya peran penting dalam membangun Provinsi Sumut ke depan.
"Ada dua fungsinya. Pertama fungsi membangun dan fungsi menghancurkan. Sumut memang tidak bisa maju tanpa peran media," ucapnya mengakhiri.
Turut hadir dalam kesempatan itu, calon Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajeckshah.