Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Oleh calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dijelaskan bahwa dia pada 17 hingga 25 Mei lalu baru saja menjalankan ibadah umroh di tanah suci, Mekkah. Oleh karenanya, ketidakkemunculannya di tengah-tengah publik dalam kaitan Pilgubsu selama beberapa hari itu karena sedang umroh.
Edy yang mantan Pangkostrad menjelaskan hal itu karena kabar di media sosial dan media online menyebutkan dia menderita sakit stroke dan melakukan pengobatan. Ia pun merasa perlu memberikan klasifikasi.
Direktur PT Arrahman Berkah Wisata, perusahaan travel umroh, Ustadz Ade Darmawan, menelusuri kebenaran ucapan Edy. Mengingat, Edy merupakan calon pemimpin Sumut, Ustadz Ade menyatakan dia seharusnya jujur kepada masyarakat. Berbicara apa adanya dan tidak berbohong.
Dalam konferensi pers di Hotel Grand Inna, Rabu (6/6/2018), Ustadz Ade yang juga Ketua Bidang Organisasi Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) Sumbagut ini menyatakan terdapat cara gampang guna mengetahui apakah Edy jujur atau telah berbohong melaksanakan umroh.
Pertama, katanya, dengan menggunakan komputer atau handphone yang terkoneksi dengan internet masuk ke link https://visa.mofa.gov.sa/visaservices/search visa. Link tersebut akan menyambungkan siapa saja otomatis ke Kerajaan Arab Saudi terkait penerbitan visa atau izin tinggal.
Dengan bantuan stafnya di hadapan belasan wartawan yang hadir, Ustadz Ade kemudian mempraktikkan cara menggunakan link tersebut. Sesuai petunjuk di dalam link, dia memasukkan satu nama jemaah yang pernah melaksanakan umroh. Nama awal berikut nomor di-input. Komputer kemudian menampilkan data berupa foto wajah berukuran pasfoto dan masa tinggal jemaah tersebut selama di Arab Saudi. Kapan tiba dan kapan pulang tertera.
Hal serupa kemudian dicoba Ustadz Ade terhadap Edy Rahmayadi yang berdasarkan penelusurannya memiliki paspor bernomor B3679729. Nama awal Edy dan nomor paspornya di-input ke link dimaksud. Akan tetapi kemudian data yang diinginkan, yakni foto berikut keterangan izin tinggalnya di Arab Saudi tidak muncul.
"Itu artinya Edy Rahmayadi tidak benar melaksanakan umroh. Buktinya data izin tinggal atau visa berikut foto wajahnya tidak muncul di link ini. Dia telah berbohong," tegas Ustadz Ade.
Di seluruh dunia, ungkapnya, link milik Kerajaan Arab Saudi itu digunakan untuk mengetahui izin tinggal seseorang di sana. Bisa dipergunakan dalam dua bahasa, Arab dan Inggris.
Cara kedua untuk menguji kebenaran ucapan Edy, ungkap Ustadz Ade, adalah masuk ke link Sistem Informasi Pengawasan Terpadu Umroh dan Haji Kementerian Agama, yakni www.sipatuh.kemenag.go.id. Setelah link terbuka lalu masukkan atau input nomor Sipatuh berikut PIN seseorang yang hendak atau telah menunaikan ibadah umroh. Kemudian akan tampil maskapai penerbangan yang digunakan, hotel tempat tinggal selama umroh dan sebagainya.
Guna membuktikan, dia kemudian mempraktikkan dengan meng-input data Sipatuh seseorang yang pernah berangkat umroh. Seperti dikatakannya, data atau keterangan jemaah dimaksud kemudian tampil di monitor.
"Bisa nggak Edy memperlihatkan data Sipatuh miliknya agar publik Sumut percaya dia melakukan umroh," ujar Ustadz Ade.
Terkait pernyataan Ustadz Ade Darmawan yang meraguhkan dirinya berangkat umroh ke tanah suci, Mekah, Edy Rahmayadi masih berusaha untuk memakluminya. Namun kalau ia terus disudutkan, maka akan menuntut.
"Kalau saya tuntut hukum, kasihan dia, masuk penjara nanti," ujar Edy saat ditemui di kediaman pribadinya di Jalan Karya Bakti, Medan, Rabu (6/6/2018) malam.
"Tapi kalau begitu terus, akan saya tuntut dia," tegasnya.
Edy juga mempertanyakan motif Ustaz Ade Darmawan yang selalu mengungkit kepergiannya untuk umroh. "Untuk apa itu, yang dipersoalkan apa? Umroh itu hak pribadi saya. Yang dia persoalkan saya stroke atau tidak, kan gitu. Kalau mau itu, nanti saya berikan hasil scanning," ungkapnya.