Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Deli Serdang. Meski harganya tergolong mahal, namun permintaan buah tin cukup tinggi. Sayangnya, tingginya permintaan buah yang kaya manfaat ini belum dapat dipenuhi petani.
"Karena masih segelintir petani yang mengebunkan buah tersebut, dan itupun kebanyakan pecinta tin atau hobi," kata pemilik Tiga Juhar Farm, Jani Ginting ketika ditemui di lokasi kebunnya di Desa Rumah Sumbul, Kecamatan STM Hulu, Tiga Juhar, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (16/6/2018).
Karena itulah, kata Jani yang didampingi penanggung jawab Tanaman Tiga Juhar Farm, Tuahman Saragih, untuk memenuhi tingginya permintaan buah tin tersebut, pihaknya mengebunkan tanaman tin.
Saat ini, kata dia, ada berkisar 5.000-an batang tanaman tin yang mereka kembangkan dengan varian (jenis) yang berbeda.
"Jumlah variannya sebenarnya sangat banyak ada berkisar 2.000-an varian tapi kita seleksi mana yang produktif dan cocok tumbuh di iklim kita ini. Tetapi jumlah varian yang kita kembangkan saat ini ada berkisar 400 jenis," kata Jani.
Dan yang paling produktif itu, menurut Jani, yakni jenis Yellow KSA asal Spanyol, Taiwan Giant Fight dan jenis Iraqi dari Italia.
"Tanaman tin ini kita tanam di dalam green house (rumah kaca). Memang ada di tanam langsung di lahan terbuka, tapi jumlahnya sangat sedikit," jelasnya.
Tuahman Saragih menambahkan, salah satu kelebihan dari tanaman tin ini adalah berbuah sepanjang masa dan memiliki usia tanam hingga ratusan tahun. Seperti di China ada usia tanaman tin sampai 200 tahun.
"Karena tin termasuk tanaman baru di Indonesia, jadi kita belum tahu berapa lama umur tanaman ini dapat bertahan hidup. Tetapi yang jelas di daerah asal tumbuhnya seperti Spanyol, Italia, China dan lainnya usia tanamnya mencapai ratusan tahun," terang Tuahman.
Tanaman tin, kata dia, mulai berproduksi saat tanaman berumur antara tiga sampai empat bulan. Dan, setelah berbuah maka tanaman tin akan berbuah sampai ketinggian tanaman yang diinginkan.
"Kalau sudah tinggi sekali, kita harus pangkas atau potong batangnya sekitar setengah meter dari permukaan tanah. Untuk selanjutnya tanaman akan tumbuh tunas baru. Dan, kembali berbuah setelah tiga sampai empat bulan. Begitulah seterusnya," ucapnya.
Kaya Manfaat
Menurut Tuahman, dalam satu kilogram buah tin hanya terdapat tujuh atau delapan buah tin. Dengan harga jual berkisar Rp 300.000/kg.
Untuk saat ini, kata dia, penjualan masih dilakukan secara online. "Dan permintaannya cukup tinggi. Bagi mereka yang sudah tahu khasiatnya, harga tidak akan jadi persoalan," jelas Tuahman.
Banyaknya manfaat yang diperoleh dari buah tin inilah yang menjadi alasan bagi Jani untuk mengebunkan buah tin.
Menurut Jani, manfaat dari mengonsumsi buah tin ini, antara lain dapat menurunkan kolesterol, menurunkan gula darah bagi penderita diabetes, mampu mencegah kanker prostat, dan mampu menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi.
"Buah tin ini sangat kaya manfaat. Makanya begitu kita munculkan di online, pemesannya langsung banyak. Buah tin ini dikonsumsi dalam keadaan segar, tidak perlu diolah lagi," kata dia.