Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sidikalang. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sumbul Kepolisian Resor Dairi, AKP Guncang Sirait menilai mutasi dirinya ke Poldasu sebagai Perwira Siaga bderbau politis. Alasannya, skep pencopotannya dari jabatan Kapolsek Sumbul dilakukan tiba-tiba dan berlangsung di saat perayaan hari besar Lebaran, yakni 16 Juni 2018.
"Skep pemutasian saya dari Kapolsek menjadi Perwira Siaga I di Poldasu tidak lazim dan terkesan dipaksakan. Pasalnya, sejak saya menjadi anggota Polri, mutasi tidak pernah dilakukan di saat hari besar. Apa yang saya alami saat ini saya rasa ada kaitannya dengan politik, apalagi kabupaten tempat saya bertugas ikut melaksanakan Pilkada serentak 17 Juni 2018," ujarnya.
AKP Guncang Sirait mengatakan itu kepada wartawan disela mengurus kepulangan jenzah anggota Polsek Sumbul, Bripka Daniel Bukit yang mengalami kecelakaan, Senin (18/6/2018), di Polsek Sumbul, Kecamatan Sumbul.
AKP Guncang Sirait menjelaskan, dugaan mutasi terhadap saya ada kaitannya dengan politik ada kaitannya dengan kejadian penghadangan sejumlah orang terhadap Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang saat melakukan monitoring Pos Siskamling ke sejumlah desa di Kecamatan Sumbul, Selasa (12/6/2018) malam.
"Saat itu saya mendapat laporan ada penghadangan terhadap Bupati Johnny Sitohang di jalan lintas Sumbul-Tigabaru, tepatnya di Dusun Juma Ramba, Desa Pegagan Julu VI saat hendak pulang ke Sidikalang sehabis pulang monitoring," ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi di lapangan waktu itu sangat mencekam, dim ana ratusan orang berkumpul dan menghadang jalan.
"Melihat kondisi itu saya menjumpai ke lokasi kendaraan Bupati berhent,i yakni pas di jembatan Lae Impal tak jauh dari lokasi ratusan orang yang menghadang tersebut supaya tidak lewat dari jalan di Dusun Juma Ramba tersebut. Hal itu dilakukan untuk menghindari hal tidak diinginkan. Bupati sebagai kepala daerah harus kita lindungi dan berikan pengawalan. Atas pengawalan itu, saya dituding berpihak kepada salah satu pasangan calon Bupati yang juga putra kandung Bupati Dairi, yakni Depriwanto Sitohang," ujarnya.
"Padahal, saya sebagai anggota Polri wajib memberikan perlindungan kepada masyarakat yang membutuhkan pengawalan bilamana terjadi keributan. Saya bekerja berdasarkan standart operaisonal prosedur (SOP). Saya tidak terlibat terhadap politik ataupun salah satu pasangan calon Bupati/WakilBupati Dairi yang akan bertarung 27 Juni 2018 mendatang," lanjutnya.
Guncang Sirait mengaku dirugikan atas mutasi itu. Pasalnya, dia tidak mengetahui apa alasan pemutasian itu. Ia pun meminta keadilan terhadap pimpinannya.
Ditambahkan, sebelum dimutasi, dia mendapat telepon dari salah satu petinggi di Polres Dairi serta dari politisi Senayan supaya netral dalam Pilkada Dairi.
Ia mengaku, setiap bertelepon kedua orang tersebut terkesan mengintervensinya supaya netral dalam Pilkada. Padahal, lanjut Guncang,sejak dilantik menjadi Kapolsek Sumbul Januari 2018, ia selalu bekerja sesuai aturan dan tidak terlibat dengan politik.