Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tindak perundungan atau dikenal dengan istilah asing bullying di media sosial, seperti Twitter, cukup marak dilakukan oleh sejumlah pengguna. Guna meredam tindakan tak terpuji itu, apa upaya Twitter?
Bak pisau bermata dua, penggunaan Twitter memang harus disertai dengan sifat yang bijaksana. Twitter bisa menjadi sumber informasi tambahan di luar berita. Twitter juga bisa dimanfaatkan oleh kalangan selebriti untuk berkomunikasi dengan penggemarnya.
Tapi, Twitter juga bisa dijadikan alat untuk mem-bully seseorang. Tindak bully lewat media sosial ini biasa disebut sebagai cyberbullying.
Karenanya, untuk membasmi peredaran cyberbullying di platformnya, Twitter dalam pengumuman terbarunya, seperti dikutip PhoneArena, Minggu (24/6), telah membeli Smyte. Sayang, Twitter tak menyebutkan berapa mahar yang ditawarkan oleh pihaknya dalam pembelian itu.
Smyte sendiri dikenal sebagai perusahaan keamanan online yang bisa mengidentifikasi cyberbullying, ujaran kebencian, trolling, dan kebiasaan buruk lainnya yang sekiranya terjadi di Twitter. Dengan kerjasama ini Twitter ingin menciptakan lingkungan yang sehat di platform-nya.
Smyte akan memonitor Twitter dan akan melaporkan bot, penindas, penipu, dan berbagai tindakan meresahkan lainnya. Dengan adanya Smyte, mereka yang bertangguna jawab terhadap aturan di Twitter akan langsung dapat mengambil tindakan proaktif dengan menghentikan kelakuan tak terpuji tadi sebelum menimbulkan dampak yang lebih jauh.
Twitter sendiri masih bisa dijadikan ajang untuk berdebat terkait berbagai hal termasuk politik. Tapi, siapa saja yang melanggar batas dapat berisiko akunnya ditangguhkan atau dihapus secara permanen. (dtn)