Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Partai Demokrat (PD) menilai ucapan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menjadi capres dengan duit terbanyak karena didukung pemodal ada benarnya. Hal itu dikarenakan para pengusaha kemungkinan melihat peluang Jokowi menang lebih besar.
"Kalau terkait dengan pengusaha-pengusaha tentu akan melihat peluang Pak Jokowi menangnya lebih besar, di mana-mana seluruh dunia sudah pasti, namanya pengusaha, pasti akan menyumbang ke calon yang peluang menangnya lebih besar. Ya kalau ada yang menyumbang 2 kaki pasti berbeda lah. Itu lumrah di mana pun. Jadi apa yang disampaikan Fahri Hamzah saya kira betul," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean, Senin (25/6).
"Jadi memang yang disampaikan Fahri Hamzah ada benarnya," sambungnya.
Dia menyatakan peluang menangnya Jokowi itu dilihat dari hasil survei yang menempatkan Jokowi diposisi teratas. Namun, bisa saja para pemodal meninggalkan Jokowi jika tiba-tiba hasil survei Jokowi melorot.
"Namanya pengusaha pasti akan lebih berpihak kepada yang peluang menang lebih besar. Maka, bisa saja kalau masih seperti ini ritme politiknya, atau hasil survei menyatakan Pak Jokowi masih yang tertinggi elektabilitasnya tentu pengusaha lebih memberikan support kepada Pak Jokowi dalam bentuk dukungan kampanye ya secara materil terutama. Tapi, kalau ternyata elektabilitas Pak Jokowi malah melorot sangat mungkin pengusaha akan lari, malah tidak dapat dana dari pengusaha (untuk keperluan pilpres 2019)," ucapnya.
Menurut Ferdinand, pemberian dana dari para pengusaha kepada calon yang dinilai berpotensi menang bisa terjadi tanpa embel-embel apapun. Dia menilai itu sebagai hal yang lumrah.
"Tanpa ada embel-embel apapun pasti terjadi seperti itu, karena pengusaha akan bergerak ke arah angin berhembus pastinya," tuturnya.
Sebelumnya, Fahri mengatakan dalam pilpres 2019 nanti Jokowi menjadi capres yang memiliki dana paling besar. Posisi Jokowi sebagai petahana dan proyek pembangunan yang banyak disebutnya bakal membuat para pengusaha secara sukarela menyumbang.
Dia juga menilai hal itu berpotensi menyulitkan lawan politik Jokowi saat pilpres nanti. Pesaing Jokowi dinilai akan kesulitan memperoleh dana besar untuk mencukupi kebutuhan dana pilpres.
"Nah terus yang menantang ini dari mana duitnya, ya nggak ada. Mau minta ke masyarakat, masyarakat isinya kenclengan mesjid, seribu dua ribu. Sementara (masyarakat menengah ke atas) nggak berani nyumbang orang yang akan melawan pemerintah ini," kata Fahri di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/6). (dtc)