Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah resmi memiliki 51% saham PT Pertamina Gas (Pertagas). Aksi korporasi ini merupakan rangkaian dari upaya pembentukan holding BUMN migas.
Transaksi pengambilalihan saham Pertagas ini nilainya mencapai Rp 16,6 triliun. Nilai tersebut merupakan harga pembelian untuk 2.591.099 saham yang dimiliki oleh Pertamina dalam Pertagas.
Sementara itu PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas sudah dikeluarkan dari buku Pertagas, sehingga hanya terdapat PT Pertagas Niaga sebagai anak usaha di dalam buku Pertagas.
Proses pengambilalihan saham ini telah dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement /CSPA) pada tanggal 29 Juni 2018, antara Pertamina yang diwakili Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko, Gigih Prakoso dengan Direktur Utama PGN, Jobi Triananda.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, mengatakan integrasi Pertagas ke dalam PGN ini adalah rangkaian proses dari pembentukan Holding BUMN Migas yang merupakan insiatif pemerintah RI untuk untuk mendorong perekonomian dan ketahanan energi nasional.
Pembentukan perusahaan induk di bidang minyak dan gas bumi (Holding Migas) sendiri dimulai dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2018 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina. Kemudian, saham Seri B milik Pemerintah pada Perseroan dialihkan kepada Pertamina.
"Proses pembentukan Holding Migas dilanjutkan dengan integrasi Pertagas ke dalam PGN yang dilakukan dengan cara pengambilalihan saham milik Pertamina pada Pertagas oleh PGN dengan cara dan harga yang disepakati oleh Pertamina dan PGN," kata Rachmat di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (3/7).
PGN yakin, dengan menguasai saham Pertagas, maka perusahaan dapat nilai tambah strategis dan meningkatkan daya saing Perseroan. Perseroan yakin untuk bisa lebih berkontribusi pada pembangunan infrastruktur gas nasional.
"Kami harap melalui transaksi ini dapat menjadikan Perseroan mampu menjadi pemain utama di bidang transmisi dan distribusi gas bumi baik di dalam maupun di luar negeri," imbuhnya.
PGN juga yakin aksi korporasi ini dapat menambah dan menjamin portofolio pasokan gas bumi serta gas bumi cair (LNG) dan infrastruktur jaringan pipa gas bumi. Proses pembangunan infrastruktur gas pun diharapkan tidak lagi terjadi tumpang tindih.
Diharapkan pula dengan integrasi ini, bisa mewujudkan efisiensi di seluruh mata rantai, mulai dari kepastian sumber gas hingga distribusi yang diharapkan mewujudkan harga gas yang kompetitif. (dtf)