Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Nama Anies Baswedan kian santer disebut akan maju di Pilpres 2019 dan dilirik parpol, salah satunya PAN. Meski demikian, Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay menyebut ada beberapa kekurangan sebelum mengusung Anies di Pilpres 2019.
Saleh mengatakan masih banyak pertimbangan untuk mengusung Anies menjadi capres, salah satunya terkait syarat ambang batas (presidential threshold) 20 persen. Saleh mempertanyakan terkait dukungan parpol lainnya terhadap sosok Anies. soal logistik dan pendanaan Anies juga jadi sorotan.
"Untuk mendapatkan dukungan partai-partai itu tentulah tidak mudah. Kemarin, Pak Anies (saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta) didukung Gerindra. Apakah sekarang gerindra masih mau mendukung? Bukankah mereka tetap menginginkan Prabowo yang maju menjadi capresnya? Kalau Gerindra tidak, ya tentu perlu partai lainnya,"kata Saleh, Jumat (6/7).
"Andaikata nanti jadi diusung sebagai kandidat presiden, apakah logistik dan pendanaan itu cukup. Sebab, cakupan pilpres jauh lebih luas dari hanya sekedar Jakarta," kata Saleh.
Saleh lalu bicara soal kekalahan beberapa kandidat di Pilkada 2018. Saleh mengatakan, faktor pendanaan cukup banyak jadi alasannya.
"Pilkada kemarin banyak kandidat yang mengaku kalah justru karena kekurangan dana. Kandidatnya tidak siap membiayai dana atribut dan juga saksi. Akibatnya, program pemenangannya terbengkalai," lanjutnya.
Saleh kemudian menyinggung komitmen Anies kepada warga untuk menuntaskan tugasnya sebagai gubernur 5 tahun ke depan dan tidak maju dalam Pilpres. Meskipun seandainya Anies memutuskan maju menjadi capres pada Pilpres 2019 tidak ada aturan yang dilanggar.
"Namun secara etis ini tetap akan dipersoalkan lawan-lawannya. Karena itu, aspek ini pun perlu dipertimbangkan mengingat jejak digitalnya masih mudah dilacak di dunia maya," katanya.
Kendati demikian, Saleh mengungkapkan partainya tetap membuka komunikasi dengan Anies terkait Pilpres.
Dia pun mengaku partainya akan lebih mengintensifkan komunikasi tersebut. Sebab, seperti diketahui bahwa sebelum pendaftaran capres cawapres ditutup, koalisi dan kandidat capres-cawapres masih cair.
"Komunikasi yang dijalin selama ini perlu dintensifkan lagi. Dari komunikasi itu bisa saja terbuka jalan politik baru yang lebih baik bagi semua," ujar Saleh.
Seperti diketahui, Anies seakan jadi laris manis menjelang tahun politik 2019. Wacana untuk diusung ke panggung politik nasional pun mencuat hingga akhirnya ada pihak yang mau mendeklarasikannya.
Gerindra sebagai pengusung Anies di Pilgub DKI sudah memastikan eks Mendikbud itu memiliki komitmen dengan Prabowo. Restu Prabowo disebut perlu didapat Anies bila memang akan maju di pilpres.
"Itu nanti dikembalikan ke Prabowo dan Pak Prabowo mengiyakan Anies maju atau belum, pasti Pak Anies tetap menghormati Pak Prabowo. Masih baru pembicaraannya tingkat partai. Itu saya bayangin kira-kira 2-3 hari sebelum pendaftaran. Masih 25 hari ke depan," sebut Waketum Gerindra Ferry Juliantono, Kamis (5/7). (dtc)