Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bangkok - Usai diselamatkan setelah 17 hari terjebak di gua Tham Luang, 12 remaja Thailand beserta pelatih sepakbola mereka dilaporkan kehilangan berat badan rata-rata 2 kilogram. Namun mereka dalam kondisi baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda stres.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (11/7/2018), kondisi terkini 12 remaja yang berusia 11-16 tahun dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun itu diungkapkan oleh seorang pejabat kesehatan Thailand.
Rombongan terakhir klub sepakbola 'Wild Boars', yang terdiri atas tiga remaja dan satu pelatih, berhasil dievakuasi keluar gua dengan selamat pada Selasa (10/7) malam waktu setempat. Delapan remaja lainnya telah dievakuasi terlebih dulu pada Minggu (8/7) dan Senin (9/7) waktu setempat.
Usai diselamatkan, mereka dibawa dengan helikopter ke sebuah rumah sakit yang berjarak 70 kilometer dari gua tersebut. Di rumah sakit, mereka bergabung dengan rekan-rekannya yang sedang dikarantina untuk sementara waktu.
"Dari penilaian kami, mereka dalam kondisi baik dan tidak stres. Anak-anak itu ditangani dengan baik di dalam gua. Kebanyakan bocah itu kehilangan berat badan 2 kilogram," ujar Inspektur Departemen Kesehatan Thailand, Thongchai Lertwilairattanapong, kepada wartawan.
Para orangtua dari empat remaja yang diselamatkan paling awal, yakni pada Minggu (8/7), telah diperbolehkan mengunjungi anak-anaknya di rumah sakit. Namun para orangtua harus memakai pakaian pelindung dan berdiri sejauh 2 meter sebagai pencegahan.
Dituturkan Thongchai, salah satu dari empat orang yang diselamatkan terakhir pada Selasa (10/7) kemarin terdeteksi mengalami infeksi paru-paru dan semuanya telah diberi vaksin rabies dan tetanus.
Para remaja bersama pelatihnya itu masuk ke dalam gua Tham Luang sejak 23 Juni untuk menjelajah usai berlatih sepakbola. Namun hujan deras yang mengguyur kawasan itu membuat gua dilanda banjir cukup hebat dan mereka pun terjebak di dalam gua tanpa bisa keluar.
Posisi mereka di dalam gua, yang ternyata ada di titik 4 kilometer dari mulut gua, baru ketahuan oleh tim penyelam asal Inggris sekitar 9 hari kemudian. Upaya penyelamatan mereka tidak mudah mengingat kondisi gua yang rumit dan digenangi air. Beberapa remaja itu tidak bisa berenang.
Tim penyelam Angkatan Laut Thailand atau Navy SEAL dengan bantuan penyelam-penyelam dari berbagai negara menjalankan misi berbahaya untuk mengeluarkan mereka. Bahkan seorang penyelam mantan anggota Navy SEAL meninggal dunia saat mempersiapkan tabung udara untuk penyelamatan itu.
Narongsak Osatanakorn yang memimpin operasi penyelamatan menyebut operasi berbahaya itu merupakan 'mission impossible'. "Hari ini warga Thailand, tim Thailand, mencapai mission impossible," ujar Narongsak usai penyelamatan tahap terakhir selesai dilakukan pada Selasa (10/7) malam.dtc