Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Subang. Ade Diding, seorang PNS yang menjadi tahanan kasus penipuan dan penggelapan di Polres Subang meninggal pada Rabu, 11 Juni lalu, atau hari keempat dia ditahan. Kabar pun menyeruak apabila Ade meninggal karena dianiaya polisi. Hal ini dibantah Kapolres Subang AKBP M Joni.
"Enggak ada. Anggota kita tidak terlibat," ujar Joni kepada detikcom saat dihubungi melalui telepon, Selasa (17/7).
Joni menjelaskan Ade merupakan tahanan Polres Subang. PNS tersebut terlibat dalam kasus penipuan dan penggelapan. Ade ditahan di Polres Subang pada 8
Juni 2018.
Dua hari berada di dalam tahanan, Ade mengeluhkan rasa sakitnya. Polisi lantas membawa Ade ke klinik yang berada di Mapolres Subang.
"Setelah dirujuk ke klinik, enggak ada masalah. Bahkan sudah normal lagi berolah raga," ungkap Joni.
Pada hari keempat 11 Juni 2018 pukul 03.00 WIB, Ade kembali mengeluhkan rasa sakitnya. Polisi lantas merujuk Ade ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng Subang.
"Jam 4 paginya, yang bersangkutan meninggal dunia," kata Joni.
Joni menuturkan awalnya pihaknya tak mengetahui penyebab sakitnya Ade. Bahkan beberapa saat sebelum meninggal, Ade tak mengalami kondisi seperti orang koma. "Keadaannya enggak terlalu seperti orang koma, biasa saja," katanya.
Polisi akhirnya mengetahui penyebab keluhan sakit Ade dari istrinya. Sebelum meninggal dunia, kata Joni, Ade bercerita kepada istrinya bahwa Ade diperas dan dipukuli oleh tahanan lain di Rutan Mapolres Subang.
"Dia sempat ngobrol ke istrinya bahwa dia diperas oleh satu tahanan. Termasuk juga pernah dipukulin oleh tahanan di situ karena katanya tidak mentransfer uang ke mereka. Baru di situ kita mengetahui adanya tindakan kekerasan di situ. Selama ini dia enggak ngomong sama kita," tuturnya.
Joni mengatakan saat ini pihaknya tengah mengusut kasus penganiayaan dan pemerasan. Polisi berjanji akan memproses kasus tersebut.
"Kita proses penyelidikan dan penyidikan. Jadi ada dua kasus yang kita majukan, pemerasannya dan penganiayaannya. Seminggu ini kita kirimkan berkasnya," tandas Joni.
Kasus kematian Ade menjadi ramai setelah surat dari kedua anaknya untuk Jokowi menjadi viral. Kedua anaknya yang masih SD meminta Jokowi membantu ibunya yang tengah mencari keadilan.(dtc)