Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Semarang - Bakal calon legislatif (Bacaleg) PKS ini bernama lengkap H Joko Widodo. Memang namanya sama, tapi bukan Jokowi Presiden RI.
Ketua DPD PKS Kabupaten Semarang, Ahmad Rifai mengatakan, ada dua nama caleg yang bernama Joko Widodo. Pertama, caleg H Joko Widodo yang akan maju melalui Dapil Jateng II (Kabupaten Semarang, Kendal dan Kota Salatiga). Kedua, caleg Joko Widodo yang saat ini menjadi anggota DPRD Kabupaten Semarang sekarang kembali dicalonkan PKS.
"Iya benar, namanya sama dengan Presiden Joko Widodo. Bahkan ada dua nama sama Joko Widodo yang nyaleg melalui PKS," kata Rifai saat dihubungi, Rabu (25/7/2018).
"Kalau yang ramai H Joko Widodo yang maju melalui Dapil Jateng II nomor urut 1. Kalau yang satunya, Joko Widodo yang saat ini legislatif di DPRD Kabupaten Semarang, kemudian dicalonkan kembali melalui Dapil I (Ungaran Barat, Ungaran Timur dan Bergas) nomor urut 1," katanya.
Dihubungi terpisah, caleg PKS H Joko Widodo berharap nama yang sama dengan presiden membawa keberkahan dan memudahkan orang mengenal dalam proses pencalonannya.
"Ya, mudah-mudahan ada keberkahan dengan nama yang sama, memudahkan orang mengenal. Memudahkan orang mengenal. Kan kalau di Pilpres ada fotonya, kalau di Pileg nggak ada fotonya, jadi siapa tahu ada yang mengira Jokowi beneran," katanya sambil berkelakar.
Saat ditanya perihal soal pilihan calon presidennya berbeda, katanya, sejauh ini belum tahu.
"Dengan nama yang sama, logika sederhananya lebih mudah dikenal, karena nama itu, nama yang sudah populer walaupun tentu tetap bekerja di lapangan, tidak sekadar nama," kata dia.
Ia pun menuturkan, jika pada periode-periode sebelumnya pernah mencalonkan diri, bahkan semenjak masih Partai Keadilan (PK) pada periode 1999-2004.
"Saya sejak Partai Keadilan tahun 1999, 2004, 2009, 2010 Pilkada di Boyolali, terus 2014 dari Kalimantan Tengah. Untuk pertama dari Karanganyar untuk provinsi, kemudian 2004 dari Dapil VII dan sekarang ini mau yang keenam kali sama pilkada tahun 2010," tuturnya.
Pria yang sekarang tinggal di Jalan Dewi Sartika Kota Semarang ini, maju menjadi caleg PKS dari Dapil Jateng II meliputi Kabupaten Semarang, Kendal dan Kota Salatiga nomor urut 1.
"Harapan saya, mudah-mudahan nama yang sama membawa barokah," ujarnya.
Sementara itu, bacaleg PKS Joko Widodo yang maju di dapil I untuk DPRD Kabupaten Semarang mengaku, tentu banyak cerita punya nama yang sama dengan orang nomor satu di negeri ini.
"Kalau pas kebijakan Pak Jokowi berpihak masyarakat tentu menguntungkan, tapi kalau kebijakannya memberatkan masyarakat tentu juga jadi tidak pede punya nama yang sama. Nama yang sama tidak menjadi modal bagi pencalegan saya di PKS, apalagi PKS sekarang berada di oposisi. Komunikasi yang intensif dengan konstituen tentu lebih penting dalam pencalegan sehingga masyarakat benar-benar mengenal dan paham dengan saya ketika menentukan pilihannya," katanya.
"Lha ini yang agak repot, kebetulan kemungkinan besar PKS akan memberikan dukungan di luar Jokowi. Tapi, saya tetap akan dukung Jokowi, tapi bukan menjadi presiden melainkan menjadi anggota DPRD Provinsi Jateng. Soalnya kebetulan PKS punya beberapa kader dengan nama Joko Widodo. #Joko Widodo yang tinggal di Semarang sekarang dicalegkan di provinsi dapil Jateng 2 (Kab Semarang, Kab Kendal dan Kota Salatiga) no urut 1. #Joko Widodo (saya) tinggal di Wujil Kec Bergas sekarang dicalegkan di Kabupaten Semarang Dapil 1 (Kec Ungaran Barat, Kec Ungaran Timur dan Kec Bergas) no urut 1," ujarnya. dtc