Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Politikus PDIP Maruarar Sirait menyebut Presiden Jokowi sebagai seorang maestro politik. Ia meyakini cawapres yang bakal dipilih menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019 nanti adalah 'produk' masterpiece.
Kenapa Jokowi disebut seorang maestro? Maruarar yang kerap mondar-mandir ke Istana ini menyebut posisi Jokowi pada tahun 2013 lalu sangat berbeda dengan hari ini. Jelang Pilpres 2014 silam, Jokowi tak sekuat hari ini.
"Dalam konteks partai, dulu Golkar dan PPP tak mendukung, sekarang mendukung dan ada tambahan tiga partai baru. Kemudian sekarang banyak tokoh agama, tokoh media seperti Pak Hary Tanoe juga mendukung. Dulu Ketua Timses Pak Prabowo, Pak Mahfud, sekarang walau tidak menyebut mendukung tapi bisa disebut salah satu yang dekat," ungkap Maruarar.
Ia lantas bicara soal survei elektabilitas capres. Maruarar mengamati sejak Pilpres 2014, elektabilitas Jokowi selalu jadi yang tertinggi. "Tidak pernah elektabilitas Jokowi bisa dilewati Prabowo, bahkan kecenderungannya menjauh," katanya.
Berikutnya adalah soal komunikasi Jokowi dengan para ketum parpol yang menurutnya pada hari ini sangat ideal. Untuk menentukan cawapres saja, para ketum parpol menyerahkan sepenuhnya ke Jokowi.
"Komunikasi Jokowi dengan Para ketua umum sangat harmonis, itu terlihat Jokowi sangat percaya dan menghormati dan ketua umum partai juga sangat percaya dan menghormati Pak Jokowi,"kata Maruarar.
"Bisa dibayangkan sekarang ada statement untuk cawapres diserahkan kepada Presiden Jokowi. Jadi ini hubungan yang sangat ideal dalam konteks hubungan presiden dan ketua umum parpol," katanya.
Ia kemudian menyinggung kinerja Jokowi di segi keamanan. Hubungan TNI dan Polri, menurut Maruarar, saat ini sangat harmonis. Dari banyak hal itulah Maruarar menyebut Jokowi sebagai seorang maestro politik.
"Sebagai seorang presiden yang tadinya dianggap lemah, tidak mampu, Jokowi membuktikan diri menjadi maestro politik yang andal,"katanya.
Maruarar pun yakin Jokowi akan melahirkan masterpiece jelang Pilpres. Yakni menyangkut nama cawapres yang bakal mendapinginya di Pilpres 2019.
"Dalam konteks ini masterpiecenya adalah cawapres yang tepat untuk membantu presiden memenangkan Pilpres dan membangun dan memimpin bangsa ini. Bisa menyelesaikan masalah-masalah bangsa seperti politik identitas, radikalisme, masalah ekonomi, soal kesenjangan, pemerataan dan sembako, kepastian hukum dan keamanan," katanya.
Maruarar menangkap cukup banyak nama cawapres Jokowi yang beredar saat ini. Saat ini cawapres Jokowi mengerucut pada sosok yang punya kualitas.
"Tapi tidak ada yang kuantitatif, artinya dengan siapapun dipasangkan tidak menambah elektabilitas. Jadi jangan sampai kuantitas tidak, kualitasnya malah mengurangi. Nah kalau soal kualitas ini saya yakin sebagai maestro Pak Jokowi bisa mengkroscek ke elite, tokoh agama, pemuda, pengusaha, buruh, petani, mahasiswa, dan memilih yang terbaik pada waktunya," kata Ketua Umum Taruna Merah Putih ini.
"Jokowi punya keleluasaan waktu yang tidak terlalu terburu-buru. Saya pikir Pak Jokowi tenang-tenang saja dan tentu nanti diserahkan kepada Tuhan , berdoa, sebelum menyerahkan yang terbaik ke KPU. Pak Jokowi akan menggunakan hari-hari terakhir ini untuk berkomunikasi dengan partai pendukung," pungkasnya. (dtc)