Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menjelang pendaftaran Pilpres 2019, koalisi Prabowo Subianto masih belum deal soal kursi cawapres. PAN, meski kerap ikut dalam pertemuan koalisi Prabowo, hingga kini masih belum menentukan sikap ke mana akan melabuhkan dukungannya.
Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, sebelum Presiden Joko Widodo dan Prabowo mengumumkan siapa sosok cawapres yang didapuk untuk mendampingi keduanya, segala kemungkinan masih terbuka. Khususnya kemungkinan adanya poros ketiga.
"Sejauh ini lebih banyak kita berbicara dengan Prabowo, tapi kan di dalam politik itu semua kemungkinan itu terbuka. Politik itu the art of possibility ya kan. Politik itu sebuah seni untuk membuat kemungkinan. Jadi bisa jadi akan ada perubahan-perubahan besar. Kata orang tidak mungkin ada poros ketiga, ya bisa jadi mana tahu bisa tiga poros," ujar Saleh, Minggu (5/8).
Bukan tanpa alasan Saleh mengatakan masih terbukanya poros ketiga. Menurut Saleh, dalam kubu Jokowi, para parpol juga masih menunggu siapa cawapres yang akan dipilih Jokowi.
"Di sebelah sana belum pasti juga ternyata, masih wait and see juga ini siapa yang jadi cawapresnya Jokowi," katanya.
Saleh juga mengatakan, kepastian akan adanya poros baru akan dapat diketahui jika Jokowi mengumumkan siapa cawapresnya sebelum tanggal 10 Agustus 2018. Ia yakin, jika cawapres yang dipilih tak sesuai harapan, akan ada parpol yang hengkang dari koalisi.
"Saya yakin itu kalau sudah diumumkan apakah akan tetap misalnya koalisinya tetap sama atau ada satu dua yang lari. Kalau ada satu dua yang lari bisa jadi kemungkinan poros baru. Makanya saya minta sekarang Pak Jokowi umumkan cawapresnya dulu. Ini jangan sampai tanggal 10 dia umumkan," ujar Saleh.
"Katakanlah misalnya apakah Golkar masih tetap di sana, atau jangan-jangan PKB misalnya bertemu dengan Demokrat atau dengan partai-partai lain, kan kita lihat dulu. Karena saya lihat sampai saat ini yang dikeluarkan ke media, Golkar dan PKB itu masih berkeinginan cawapres dari mereka. Soalnya kalau tetap seperti itu ya berarti kan masih ada harapan untuk poros baru," lanjutnya.
Seperti diketahui, hingga saat ini, koalisi Prabowo memang belum deal mengenai cawapres. PKS mendorong Prabowo berpasangan dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, sementara PAN meng-endorse Ustaz Abdul Somad. Demokrat memang menyatakan tidak menuntut jatah cawapres, namun nama kadernya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), diusulkan jadi cawapres Prabowo.
PAN pun hingga kini belum memutuskan ke mana akan melabuhkan dukungannya. PAN beralasan, masih menunggu hasil rakernas yang digelar pada Senin (6/8) pekan depan untuk memutuskan arah koalisinya.(dtc)