Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pangeran Arab Alwaleed Bin Talal menginvestasikan dananya sebesar 1 miliar riyal atau sekitar US$ 267 juta setara Rp 3,7 triliun (kurs Rp 14.000) di aplikasi musik Deezer. Investasi di aplikasi pesaing Spotify itu dilakukan melalui perusahaan kerajaan Arab Saudi, Rotana.
Pangeran Alwaleed mengatakan bahwa kesepakatan itu mewakili satu dari banyak investasi premium yang dicari untuk kepentingan para pemegang saham. Kingdom Holding, yang dikendalikan Alwaleed, punya saham di Twitter (TWTR), Citigroup (C) dan JD.com (JD), dan juga telah berinvestasi di Lyft dan Careem.
Deezer, yang bersaing dengan Spotify (SPOT) dan Apple Music, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pendanaan dari Alwaleed dan investor lain senilai € 1 miliar atau US$ 1,2 miliar.
Otoritas Saudi sebelumnya menahan Alwaleed selama hampir tiga bulan sebagai bagian terhadap dugaan korupsi. Alwaleed ditangkap pada November bersama puluhan bangsawan lainnya, pejabat pemerintah dan pengusaha terkemuka dan ditahan di hotel Ritz-Carlton di Riyadh yang menjadi penjara mewah.
Hanya beberapa jam sebelum dibebaskan pada Januari, Alwaleed mengatakan bahwa tidak ada tuduhan terhadapnya. Tahanan lain yang ditahan dalam serangan anti korupsi dibebaskan hanya setelah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Saudi yang mengharuskan mereka menyerahkan uang dan aset senilai miliaran.
Forbes, yang memperkirakan kekayaan bersihnya US$ 18,7 miliar pada 2017. Alwaleed mengatakan pada bulan Maret bahwa Forbes salah untuk menyingkirkan orang-orang Saudi dari daftar miliardernya.
Kesepakatan baru memberi Deezer merupakan hak eksklusif untuk mendistribusikan konten dari Rotana di Timur Tengah dan Afrika Utara. Rotana memiliki banyak pilihan musik Arab, TV, dan film.
"Aksi ini mencakup di tengah sektor hiburan berkembang, termasuk Mesir, Arab Saudi, Turki dan Uni Emirat Arab," kata Deezer dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNN Money, Rabu (8/8).
Deezer, yang diluncurkan di Paris pada 2007 memiliki 14 juta pengguna aktif dan 53 juta lagu.
Alwaleed memulai bisnisnya di tahun 1979, membuat investasi di Saudi real estat dan konstruksi. Namun dia dengan cepat beralih ke perbankan.
Dia menarik perhatian Wall Street dengan menjadi salah satu pemegang saham utama Citi pada tahun 1991. Kemudian, ketika krisis keuangan global menyebabkan saham bank merosot, dia meningkatkan kepemilikan sahamnya.
Saham perusahaan holding kerajaan mencapai puncaknya di bursa saham Saudi pada tahun 2014, tetapi telah turun sekitar 70% sejak saat itu. (dtf)