Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Pemprov DKI mematikan anggaran untuk pembangunan shelter di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Pemprov DKI kesulitan mencari lahan pembangunan shelter tersebut.
"Karena tidak ada lokasi yang akan dibangun shelter di daerah situ. Itu kan daerah sangat padat ya. Tidak ada lokasi yang memadai dibangun shelter, tadinya kan maunya jangan jauh dari situlah, tapi ternyata tidak ada lokasinya," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Meli Budiastuti di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018).
Meli mengatakan, jika dipaksakan dianggarkan, ditakutkan anggaran tersebut tak dapat dibelanjakan alias proyek pembangunan shelter tak bisa berjalan. Selain itu, kata Meli, anggaran dimatikan agar tak jadi sisa lebih perhitungan anggaran (silpa).
Dia akan mengusulkan kepada Gubernur DKI Anies Baswedan agar warga terdampak penggusuran dipindah ke rusun Pasar Rumput.
"Sebenarnya kami mengarahkan (pindah) sih kan lagi mau finishing Pasar Rumput ya," ucapnya.
Meli menegaskan akan tetap memenuhi janji politik Anies kepada warga Bukit Duri. Namun dia kesulitan mencari lahan.
"Janji politik Pak Gubernur kan diusahakan dibangun di dekat situ. Kami lagi berupaya. Kalau seandainya tidak ada masyarakat yang menawarkan tanahnya, ada yang menawarkan 1,6 hektare, tapi belum bisa," tuturnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan shelter sementara untuk menampung warga Bukit Duri, Jakarta Selatan. Shelter dibuat terkait rencana pembangunan kampung susun manusiawi Bukit Duri. Kebutuhan pembangunan shelter sementara disebut sangat urgen.
"Ada warga yang membutuhkan shelter sementara dan akan kita siapkan. Karena ini musim hujan. Mereka perlu sehat, itu yang diperlukan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2017). dtc