Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Kisah pilu bagi keluarga Arinton Sitorus (42), salah satu korban Bus Sentosa yang masuk jurang di Jembatan Sipege pege, Desa Lumban Rao, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sabtu (18/8/2018) pagi. Dari 5 anggota keluarganya yang jadi korban, 3 anaknya sedang dirawat di RS HKBP Balige, sementara istrinya, Marsinta Sipahutar dan satu lagi putrinya, Ira Sitorus belum ditemukan.
"Hingga saat ini istri saya bernama Marsinta Sipahutar dan putri saya Ira Sitorus belum kami ketahui di mana keberadaannya," ujar Arinton Sitorus, Minggu (19/8/2018), di RS HKBP Balige. Kecamatan Balige, Kabupaten Tobasa.
Karena belum mengetahui istri dan putrinya membuat keluarga hingga saat ini merasakan kesedihan yang luar biasa. Ia pun mengaku bingung menenangkan 3 anaknya yang kini di rawat di rumah sakit.
"Saya tak bisa ngomong apa sama anak anak saya, kami hanya bisa pasrah dan berharap masih hidup ditemukan oleh para petugas dan regu penyelamat," sebutnya.
Arinton mengatakan, saat kejadian ia ikut rombongan beda kendaraan dari istri dan anak-anaknya. Jumlah keluarganya di Bus Sentosa 5 orang, yakni Ayu Sitorus yang merupakan siswa SMA Markus Medan, Adi Saputra Sitorus, Merlita Sitorus SDN 81 Medan dan Aira Sitorus dan Istrinya Marsinta Sipahuta.
"Mudah mudahan bisa secepatnya ketemu," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tobasa, Herbet Pasaribu menyampaikan, jumlah korban yang telah berhasil dievakuasi saat ini berjumlah 20 orang. Namun dari jumlah tersebut, 6 orang meninggal dunia.
"Sejauh ini, jumlah korban yang berhasil dievakuasi ada sebanyak 20 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 6 orang meninggal dunia dan 14 orang luka-luka," ungkapnya, Minggu siang (19/8/2018).
Akan tetapi, sambung Herbet, berdasarkan informasi yang disampaikan keluarga korban, masih terdapat sebanyak 9 orang korban lagi yang belum ditemukan.
"Jumlah pasti keseluruhan korban masih belum bisa kita ketahui. Karena saat ini, evakuasi masih terus dilakukan," pungkasnya.
Informasi yang diperoleh di lapangan meyebutkan Bus Sentosa sebelumnya berangkat dari Medan menuju Desa Cinta Dame, Kecamatan Nassau untuk menghadiri pesta pernikahan. Setibanya di jalan sebelum jembatan Sipege pege yang kondisi jalan memiliki kemiringan 35 derajat tiba tiba hilang kendali dan masuk jurang sedalam lebih kurang.
Pelaksana Harian Kabid Humas Polda Sumatera Utara (Sumut), AKBP MP Nainggolan, mengatakan, peristiwa ini terjadi ketika berada di tikungan, mobil bus tersebut berjalan terlalu ke kiri, sehingga selanjutnya terjatuh ke dalam jurang (sungai). Sementara, pada saat yang sama, pengemudi bus justru berjalan dengan kecepatan tinggi meski di jalan yang menikung.
Sedangkan untuk cuaca, pada saat kecelakaan terjadi, sedang dalam keadaan cerah terang. Begitupun untuk kondisi jalan dalam posisi turunan serta diikuti banyak tikungan tajam, namun dilokasi tidak ditemukan rambu atau gadrel pengaman untuk jurang.