Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Partai Demokrat (PD) berulang tahun ke-17 hari ini. Tak ada perayaan berlebihan di hari jadi partai yang bertepatan dengan ulang tahun sang Ketua Umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
"Ulang tahun SBY dan Partai Demokrat. Tidak akan dirayakan dengan gegap gempita karena berempati dengan situasi yang sedang dihadapi pemerintah dan rakyat," ujar Wasekjen PD Andi Arief, Minggu (9/9/2018).
Situasi yang dimaksud Andi terkait ekonomi negeri. Andi sedikit mengulas sikap PD sejak 2014.
PD yang menahbiskan diri sebagai partai penyeimbang, kata Andi, tidak segan-segan melakukan peringatan atau kritik keras atas kebijakan yang menyangkut rakyat dan arah negara. Kalaupun ada keberhasilan, Partai demokrat tidak akan malu-malu memuji.
Partai Demokrat dan SBY sejak 2004, lanjut Andi, menganggap badai yang akan dihadapi perekonomian Indonesia bisa datang kapan saja. Ekonomi yang masih ringkih akibat 1998, disebut Andi harus dibangun kembali dengan tetap memperhitungkan potensi 'badai' itu tiba-tiba muncul.
Kini, Indonesia menurut Andi, sedang mengalami masalah cukup serius. Bahkan diperkirakan tantangan ke depan masih cukup berat. Andi melanjutkan, SBY dan Partai Demokrat ingin negara tetap kondusif. Kritik keras menyangkut ekonomi kerap dilontarkan partai berlambang mirip logo Mercy itu.
"Dengan risiko dituduh post power syndrome, dianggap belum move on atau selalu nyinyir pada pemerintahan Jokowi, namun SBY dan Partai demokrat memilih menunaikan jalan sejarah untuk mengingatkan secara terang benderang agar Pak Jokowi tidak salah dalam mengelola ekonomi. Langkah ini juga sebagai pertanggungjawaban Partai Demokrat kepada rakyat," ucap Andi.
Secara resmi, ulas Andi, Partai Demokrat sudah 6 kali mengingatkan pemerintah agar hari-hati mengelola ekonomi: dari mulai ambisi membangun infrastruktur, pengelolaan utang, jaminan sosial dan program buat rakyat miskin dan sebagainya. SBY sebagai Ketum Demokrat disebutnya sudah 4 kali berpidato resmi dan AHY sebagai Komandan Kogasma partai sudah 2 kali mengingatkan hal serupa dalam bagian pidatonya.
"Situasi yang ditakutkan Partai Demokrat soal ekonomi sedikit banyak sudah terjadi, mudah-mudahan pemerintah Jokowi bisa mengatasi keadaan termasuk mendengarkan saran Partai demokrat. Kami mendengar salah satu saran, yaitu menunda infrastruktur sudah dilakukan," ucap Andi.
Andi fokus ke isu terkini, yaitu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Andi khawatir rakyat kecil akan mulai merasakan dampaknya.
"Pelemahan rupiah ini bisa merembet ke mana-mana dan rakyat kecil cepat atau lambat akan merasakan hal-hal baru akibat pelemahan ini," ucap Andi.
"Tiga hari Lalu SBY membuat instruksi kepada seluruh kader Demokrat agar, 'Bantu rakyat yang sedang mengalami kesulitan'," pungkasnya.(dtc)