Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan ke KPU agar debat capres cawapresmemakai bahasa Inggris. Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago mengingatkan untuk tidak menabrak undang-undang (UU).
"Presiden itu panutan, UU jelas menyatakan harus menggunakan bahasa Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri. Sebaiknya sebagai panutan, siapa pun dia, jangan menabrak UU," kata Irma lewat pesan singkat, Jumat (14/9/2018).
"Apalagi bahasa Indonesia itu adalah bahasa ibu kita, bukankah bahasa itu menunjuk kan bangsa?" sambungnya.
Irma mengambil contoh Jepang, Korea, China, dan Jerman yang sangat menghormati bahasanya. Dengan menggunakan bahasa ibu, hal tersebut juga menunjukkan kebanggaan Indonesia terhadap bangsa dan negara.
Irma menilai penggunaan bahasa Inggris di debat capres belum urgen. Karena menurutnya yang paling penting ialah komitmen dan visi-misi dari kandidat.
"Tidak urgent ya (pakai bahasa Inggris), karena yang lebih penting itu komitmen serta visi dan misi. Nanti ada yang minta juga pakai bahasa Arab gimana coba? Udah deh nggak perlu aneh-aneh," ungkap salah satu juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini.
Sebelumnya, koalisi Prabowo-Sandiaga mengusulkan format debat capres dan cawapres Pilpres 2019 menggunakan bahasa Inggris. Menurut Yandri, usulan itu bisa menjadi pertimbangan KPU.
"Boleh juga kali, ya. Ya, makanya hal-hal detail seperti ini perlu didiskusikan," kata Yandi seusai rapat sekjen di Posko Pemenangan PAN, Jl Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/9). (dtc)