Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Proyeksi pemerintah soal pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang bakal meleset dari target bisa menjadi sinyal positif bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di level 5,14-,5,21% dianggap lebih menggambarkan situasi perekonomian terkini.
"Mereka (investor) sangat tahu dan maklum bahwa level itu sudah baik pada situasi sekarang," kata Tony saat dihubungi, Jumat (14/9/2018).
Tony mengungkapkan pemerintah juga harus membenahi beberapa sektor ekonomi nasional, seperti menekan defisit transaksi berjalan, dan menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah.
Dengan begitu, kata Tony, meski target pertumbuhan ekonomi tidak bisa dicapai namun angka proyeksi masih bisa diterima oleh para investor.
"Investor punya perhitungan sendiri, dan sudah tahu bahwa pertumbuhan akan mencapai 5,1-5,2%. Indonesia tetap atraktif sebagai host atauinvestment venue dalam jangka panjang. Bahwa sekarang ada dinamika, itu tetap diyakini sifatnya adalah shock jangka pendek. Bukan permanen," tutup dia. (dtf)