Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdailay.com-Kuala Lumpur. Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menegaskan bahwa surat yang menjadi 'bukti sumbangan' dari Arab Saudi untuknya adalah dokumen autentik. Hal ini disampaikan Najib setelah media menyebut surat itu tak ditandatangani langsung oleh Pangeran Saudi yang memberi sumbangan.
Ditegaskan Najib dalam pernyataan via Facebook, seperti dilansir The Star, Selasa (18/9/2018), surat itu memiliki kop surat Pangeran Saudi, Abdulaziz Al-Saud, yang memberi sumbangan. Pernyataan Najib itu menanggapi laporan The Edge Weekly yang menyebut dokumen yang sebelumnya diungkapkan Najib ke publik dan diklaim sebagai 'bukti' sumbangan dari Pangeran Abdulaziz Al-Saud itu tidak ditandatangani langsung oleh sang pangeran.
"Mereka yang membaca artikel itu tanpa berpikir mendalam soal isinya, akan berasumsi bahwa saya berusaha membodohi rakyat," sebut Najib dalam pernyataan via halaman Facebooknya. "Penting untuk ditekankan bahwa seluruh surat yang diterima oleh bank dan saya memiliki kop surat Pangeran Abdulaziz Al-Saud dan menggunakan tanda tangan yang sama," tegasnya.
Najib merujuk pada klaim soal dana 'sumbangan' sebesar US$ 100 juta (Rp 1,4 triliun) yang diterimanya dari seorang anggota Kerajaan Saudi. Dana itu menurut Najib merupakan bagian dari dana 2,6 miliar Ringgit yang dicurigai oleh otoritas Malaysia, telah diselewengkan dari perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang diselimuti skandal korupsi.
Laporan The Edge Weekly menyebut dokumen-dokumen yang diklaim sebagai 'bukti' itu disiapkan dan ditandatangani oleh seseorang bernama Mohammad Abdullah Al Koman, yang mengklaim dirinya merupakan perwakilan Pangeran Abdulaziz Al-Saud. Disebutkan The Edge Weekly dalam artikelnya, bahwa penyidik telah bertemu dengan Koman untuk mengonfirmasi hal itu.
Menanggapi hal itu, Najib mengaku tidak bisa memverifikasi apa yang dikatakan penyidik soal tanda tangan dalam surat itu. Namun disebutkan Najib bahwa di dunia bisnis, terkadang seorang staf memberi tanda tangan mewakili atasannya.
Ditegaskan juga oleh Najib bahwa dokumen bank jelas menunjukkan dana itu ditransfer melalui Kementerian Keuangan Saudi dan dari rekening bank milik 'Pangeran Faisal Turki Al-Saud'. "Transfer (dana) itu tidak dipermasalahkan oleh bank penerima atau Bank Negara," tegasnya.
"Ini membuktikan bahwa saya tidak mencuri atau menyimpan miliaran Ringgit untuk keperluan pribadi dan saya bukan orang jahat, perampok atau pencuri, seperti yang dituduhkan banyak pihak," ujar Najib dalam pernyataannya.
Najib mengeluhkan bahwa laporan The Edge Weekly itu tidak menyebut pengembalian dana yang telah dilakukannya beberapa bulan setelah menerima uang 'sumbangan' itu. "Kepemimpinan Pakatan Harapan dan penyidik masih tidak mau menyebut fakta ini," ucapnya.
Ditambahkan Najib bahwa dirinya menerima surat pertama yang tertanggal 1 Februari 2011 itu setelah Raja Abdullah berjanji membantunya dan memperkenalkannya dengan Pangeran Abdulaziz Al-Saud dan Pangeran Faisal Turki Al-Saud. Dia juga menyebut bahwa kedua Pangeran Saudi itu menghadiri pesta pertunangan putrinya di Seri Perdana dan saat itu, Najib berterima kasih atas sumbangan yang diberikan atas nama Raja Abdullah. Salah satu surat yang diklaim bukti sumbangan Saudi untuk NajibSalah satu surat yang diklaim bukti sumbangan Saudi untuk Najib Foto: Facebook/Najib Razak. (dtc)