Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Usai menyerahkan 7.000 sertifikat tanah ke masyarakat Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Jokowi menghadiri Pembukaan Muktamar Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam IX (Hima Persis).
Jokowi tiba di lokasi acara di Pondok Pesantren Persis Ustman Bin Affan, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (25/9/2018). Ketibaan Jokowi disambut meriah para mahasiswa peserta muktamar.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan dirinya sudah dua kali bertemu dengan keluarga besar Persis. Yang pertama di Bandung, kedua saat ini di Jakarta.
"Saya ingat saat datang ke kantor PP Persis sudah malam. Ada diskusi, diskusinya ramai banyak, tajam-tajam. Banyak yang ditanyakan," kata Jokowi.
Jokowi juga teringat dengan permintaan rumah susun (rusun) untuk mahasiswa Persis. Dia mengatakan, rusun itu segera dibangun.
"Ini titipan yang saya jawab sekarang. Ada tiga rusun yang diajukan Persis, saya konfirmasi ke Seskab semuanya kita setujui. Sebagian tahun ini, sebagian tahun depan," katanya.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengatakan, permintaan pihak Persis agar didirikan Universitas Persis, juga dia respons. Jokowi berkonsultasi dengan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir mengenai permintaan itu.
"Soal pendirian Universitas Persis. Menterinya saya ajak Menristekdikti, jawabannya segera diproses. Jadi syarat-syaratnya segera disampaikan ke Dikti. Saya bagian ngejar. Karena apapun pendidikan, sumber daya manusia itu sangat penting bagi negara untuk bersaing dengan negara-negara lain," kata Jokowi.
Dalam pidatonya, Jokowi juga mengingatkan soal besarnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang penuh dengan keberagaman. Untuk itu, persatuan dan kesatuan di Indonesia harus terus terjaga.
"Semuanya pasti ingin hidup baik, pekerjaan yang baik. Inilah tugas besar kita menyiapkan itu. Penduduk 263 juta yang hidup di 17 ribu pulau. Jangan berpikir pulau di Indonesia Jawa saja. Ini saya ingatkan terus di mana-mana. Karena kita terjebak pada pemikiran Jawa sentris padahal negara kita negara besar. Perlu saya ingatkan negara ini diberikan anugerah keberagaman, bermacam-macam. Agama, suku, bahasa daerah berbeda-beda. Inilah anugerah Allah SWT yang diberikan kepada kita. Aset terbesar bangsa ini adalah kerukunan, persaudaraan. Sehingga saya selalu sampaikan marilah kita jaga ukhuwah islamiyah dan watoniyah kita. Jangan sampai saya titip harmoni yang sudah berjalan lama, kita menjadi kelihatan terpecah, terbelah gara-gara pesta demokrasi 5 tahun sekali," jelasnya. (dtc)