Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Cawapres Sandiaga Uno menceritakan pengalamannya melakukan kampanye di berbagai daerah. Dia mengatakan, dia sempat mendapat bantuan kampanye dari emak-emak di Sumenep, Jawa Timur sebesar Rp 2,5 juta.
"Gerakan silaturahim itu mengumpulkan, menyisihkan uang salah satunya yang saya dapatkan terkahir dari Sumenep. Nah ini untuk perjauangan jumlahnya Rp 2.570.000. Ini kita tabulasi, waktu di Surabaya terima Rp 7 juta, Madiun juga terima sejumlah uang," kata Sandiaga di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi Jl Sriwijaya 1 No 35, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Eks Wagub DKI itu mengatakan, urunan dana kampanye tersebut sebagai fenomena nyata partisipatif kolaboratif. Dia juga akan mencatat semua dana kampanye yang berasal dari urunan warga tersebut.
"Jadi ini yang menurut saya jadi fenomena tntang partisipatif kolaboratif. Dan ini cocok yang kami angkat pertanyaannya hal komitmen Prabowo-Sandi untuk bangun ekonomi rakyat kepentingan dan mampu menghadirkan kebijakan yang solid tak ada kepentingan sekelompok pemilik usaha atau benturan kepentingan," katanya.
"Saya lagi berkoordinasi sama bang Dahnil untuk pelaporan keuangannya, jadi di setiap akhir kunjungan saya akan serahkan ke bendahara badan pemenangan untuk transparansi," lanjut Sandiaga.
Sandi melanjutkan, dirinya sempat meminta izin sumbangan tersebut digunakan untuk bantuan korban bencana di Sulawesi Tengah. Namun, warga menolak. Kata Sandi, warga ingin duit yang diberikan benar-benar untuk kampanye.
"Kita tanya, apa boleh kita sumbangkan ke Donggala dan Palu, mereka bilang, nggak. Kami menyumbangkan yang ini khusus untuk perjuangan Prabowo-Sandi. Karena kami dengar butuh sumber daya yang cukup. Ini yang jangan dilihat dari jumlah tapi dari keikhlsan," kata Sandiaga.
Cawapres nomor urut 02 itu juga ingin dana sumbangan dari warga bisa teridentifikasi. Sehingga dana sumbangan untuk kampanye Prabowo-Sandiaga itu transparan.
"Jadi misal ini kan Rp 2.570.000 dari emak-emak Sumenep, jadi kita bisa identifikasi, kita mau setiap rupiah ke account tersebut kita bisa identifikasi. Siapa contributornya dan kita mesti meyakini bahwa mereka betul-betul memberikan sumbangan untuk perjuangan dan mereka ikhlas dan kita junjung tinggi tansparansi dan akuntabilitas," jelasnya.dtc