Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Sidoarjo - Tanggul penahan lumpur Lapindo yang berada di Desa Gempol Sari Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo atau tepatnya di tanggul titik 67 mengalami penurunan tanah (subsidence) alias ambles. Menurut Pelaksana Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (PPLS), subsidence itu sangat membahayakan warga sekitar tanggul.
Menurut humas PPLS Hengky Listria Adi, penurunan tanggul penahan lumpur di titik 67 Desa Gempol Sari ini sepanjang 100 meter. Tanggul ini dalam proses peninggian dengan elevasi sekitar 11 meter.
"Penurunan tanggul penahan lumpur ini bisa dibilang berbahaya ke warga sekitar tanggul. Karena permukaan air yang berada di dalam pond (kolam) terus bertambah," kata Hengky kepada wartawan di lokasi kejadian, Jum'at (5/10/2018).
Hengky mengatakan meskipun semburan lumpur dari bubble (pusat semburan) utama sifatnya fluaktif, namun semua aliran semburan mengarah ke utara yakni ke pond Gempol Sari. Sementara pihaknya sudah berupaya mengalirkan aliran semburan mengarah ke selatan ke pond 42 kemudian dilanjutkan ke Kali Porong.
"Kami sudah melakukan sosialisasi ke warga terdekat untuk tenang, tapi tetap waspada," tambah Hengky.
Hengky menjelaskan dengan adanya penurunan tanggul penahan lumpur ini, pihaknya mengaku akan segera melakukan upaya untuk mencegah terjadinya jebolnya tanggul. Langkah awal adalah memindahkan air yang berada di pond Gempol Sari ini.
"Untuk mencegah tanggul penahanan lumpur ini jebol, langkah pertama memindahkan air ke pond 42 dengan cara dipompa," jelasnya.
Untuk diketahui bahwa tanggul penahan lumpur di titik 67 Desa Gempol Sari ini mengalami penurunan sepanjang 100 meter. Kejadian tersebut sekitar pukul 13.30 WIB. Kejadian tersebut membuat warga yang dekat dengan tanggul merasa khawatir.dtc