Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Nusa Dua. Perekonomian global saat ini sedang mengalami turbulensi. Mulai dari adanya ketegangan dagang antara dua negara maju, pertumbuhan ekonomi global yang lebih rendah dari perkiraan hingga masalah yang terjadi pada emerging market.
Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF) Juda Agung menjelaskan negara berkembang saat ini harus menambah kuota cadangan untuk meningkatkan ketahanan.
Dia menyebut, meskipun pertumbuhan ekonomi global yang masih di atas rata-rata, namun ini lebih rendah dibandingkan periode-periode sebelumnya. "Saat ini ada risiko normalisasi suku bunga The Fed, risiko perdagangan global dan harga minyak yang semakin meningkat. Ini adalah tantangan besar untuk negara berkembang dan negara maju," kata Juda dalam media briefing di ICOM, Nusa Dua Beach Hotel, seperti ditulis Minggu (14/10/2018).
Juda juga menyebut, pidato yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo 'Winter is Coming' adalah syarat jika setiap negara harus bersiap diri menghadapi 'musim dingin' yang bisa membuat daya tahan berkurang. Dia mencontohkan hal ini sama dengan tubuh manusia yang harus diimunisasi, membeli pakaian hangat hingga bersih-bersih rumah.
"Sama dengan negara yang ada di dunia. IMF menyarankan untuk segera mempersiapkan diri dengan memperkuat buffer dari sisi devisa dan fiskal. Lalu reformasi kebijakan agar lebih resilient dan punya daya tahan terhadap risiko ke depan," imbuh dia.
Dalam kondisi ini memang sulit jika ingin menggunakan persaingan yang tidak sehat. Karena itu setiap negara harus bekerja sama dari sisi perdagangan dan seluruh negara harus mendorong multilateral.(dtf)