Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Polisi menjelaskan mengenai peluru yang ditembakkan dari lapangan tembak Senayan bisa menembus ruangan kerja anggota DPR yang jaraknya sekitar 253 meter. Bagaimana proses kejadiannya?
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan senjata glock 17 yang digunakan oleh pelaku berinisial IAW dan MRY dimodifikasi di bagian belakang. Menurut Nico, jika senjata itu ditekan maka seluruh peluru akan keluar.
"Ini adalah senjata yang belum dimodif namun ada modif yang diletakkan di belakang sehingga senjata ini bila dimasukkan peluru 16 dan kalau dipencet pelatuknya maka peluru yang di dalam seluruhnya pasti bisa keluar," ujar Nico di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Pelaku berinisial IAW, kata Nico, kaget karena proses perubahannya sangat cepat. Peluru kemudian ditembakkan ke atas yang akhirnya menembus ke dua ruangan kerja anggota DPR.
"Pada saat itu yang bersangkutan mengisi 4 peluru oleh karena itu begitu ditembakkan sempet naik ke atas sehingga peluru itu lah yang didapat di 1313 dan 1601. Karena memang perubahan itu dilakukan secara tiba-tiba mungkin kaget sehingga peluru naik ke atas," ujarnya.
Nico kemudian menjelaskan jenis-jenis senjata yang digunakan di Perbakin. Menurut dia, senjata glock 17 yang dipakai oleh tersangka IAW merupakan jenis senjata yang dipakai untuk olahraga.
"Di Perbakin diatur ada beberapa jenis senjata yang dapat digunakan antara lain senjata pendek, panjang, dan berburu. Masing-masing ada izinnya, ada izin olahraga, kemudian ada izin membawa senjata api untuk bela diri. Nah untuk senjata ini, ini adalah senjata yang memang bisa digunakan untuk olahraga," tuturnya.
Nico mengatakan setiap senjata juga mempunyai daya jangkau yang berbeda-beda. Senjata glock 17 dengan peluru 9 milimeter (mm), menurut Nico, masih bisa menjangkau gedung DPR dari lapangan tembak Senayan.
"Jarak jangkauan senjata tergantung dari jenis senjata dan peluru. Kalau peluru 9 mm tentu lebih jauh dari peluru 32 dan 38. Sedangkan jarak yang bisa dijangkau efektif itu dari 50 sampai 200 meter. Makin jauh tidak bisa makin efektif. Tergantung jenis senjatanya. Bisa juga pelurunya 9 mm tapi senjatanya laras panjang. Dia juga bisa lebih jauh. Bisa 400 meteran," ujarnya.
Sebelumnya, peluru nyasar menembus ruangan kerja Wenny Warouw dari Fraksi Gerindra dan ruangan Bambang Heri Purnama dari Golkar sekitar pada Senin (15/10) pukul 14.35 WIB. Dari hasil penyelidikan, polisi menyebut peluru yang ditemukan di dua ruangan tersebut identik dengan senjata yang digunakan oleh kedua pelaku.
IAW dan RMY ditetapkan tersangka karena diduga lalai dan dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. Barang bukti yang diamankan dalam kasus ini adalah satu pucuk senjata api jenis glock 17, 9×19 buatan Austria, warna hitam cokelat, 3 buah magazine berikut 3 kotak peluru ukuran 9×19. Selain itu, polisi juga menyita satu pucuk senjata api merek AKAI Costum buatan Austria kaliber 40 warna hitan, dua buah magazine, berikut 1 kotak peluru ukuran 40.
Polisi menyebut kedua tersangka merupakan PNS Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan bukan anggota Perbakin. Pelaku menggunakan senjata yang berada di gudang saat berlatih di lapangan tembak. Polisi masih mendalami soal alasan senjata di gudang tersebut dipinjamkan kepada IAW dan RMY. dtc