Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pembentukan karakter anak didik di sekolah dapat diajarkan melalui mata pelajaran berbasis kearifan lokal. Salah satunya dengan Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia (PBSI) yang dikolaborasikan dengan kearifan lokal Sumatera Utara.
Demikian dikatakan Prof Dr Anang Santoso dari Universitas Negeri Malang, dalam paparannya di seminar nasional yang mengambil tema “Mengokohkan Fondasi Pendidikan Bahasa dan Sastra melalui Pembelajaran Bermuatan Kearifan Lokal”.
Seminar ini digelar di Gedung Digital Library Universitas Negeri Medan (Unimed), Sabtu (20/10/2018), Jalan Williem Iskandar V, Deli Serdang.
Dari informasi yang diperoleh medanbisnisdaily.com dari Biro Kehumasan Unimed, Minggu (21/10/2018), seminar yang digelar oleh Program Pascasarjana (PPs) Unimed ini dihadiri 400 -an peserta dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Dalam paparannya, Anang menyampaikan perkembangan aliran berpikir yang disebut kajian budaya telah menginspirasi banyak orang untuk mengedepankan sesuatu yang unik. Salah satunya dengan pelibatan kearifan lokal pada Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).
"Saya kira dengan kolaborasi itu, kita dapat lebih baik dalam menjawab persoalan kehidupan sekarang. Misalnya ketidaksantunan, kebohongan, dan ujaran kebencian dalam komunikasi publik," ujar Anang.
Senada dengan itu, Rektor Unimed, Prof Dr Syawal Gultom dalam sambutannya mengatakan, seminar ini untuk memperkaya pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah-sekolah. Selain itu juga sebagai upaya melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia, khususnya Sumatera Utara.
Selain Anang Santoso dua pembicara lainnya di seminar ini, masing-masing, Prof Dr Khairil Ansari MPd dan Dr Abdurahman Adi Saputra dari Unimed.