Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Sumut Fraksi PKS, Syamsul Qadri menilai gejolak internal yang dialami partainya akan berimbas kepada hasil Pemilu 2019. Dia memprediksi PKS akan sulit untuk mengulangi capaian Pemilu 2014 dengan 9 kursi. Sebabnya, dari 9 kursi yang ada, 6 orang yang duduk di DPRD Sumut di antaranya tidak dicalonkan kembali untuk ikut pemilu 2019. Sedangkan sosok yang akan menggantikan, dianggap Syamsul tidak sepadan
"Dari 9 anggota Fraksi PKS di DPRD Sumut, hanya Pak Hafez, ibu Hidayah Herlina Gusti, dan Pak Burhanuddin yang dicalonkan kembali menjadi caleg DPRD Sumut. Selebihnya tidak," ujar Syamsul saat ditemui di gedung DPRD Sumut, Senin (22/10/2018).
Namun, dia menyebut hanya Burhanuddin Siregar yang terlihat serius untuk bertarung di Pemilu 2019. "Pak Hafez sudah dicopot dari jabatan Ketua DPW, tidak mungkin lagi serius mau maju. Ibu Hidayah juga demikian, jadi kalau dilihat paling hanya 3-4 kursi yang bisa diperoleh PKS," jelasnya mantan Kordinator Pemenangan Pemilu PKS wilayah Asahan dan Batubara itu.
"Menang itu ada syarat, kalah juga ada sebabnya. Kita lihat bagaimana nanti," imbuhnya.
Syamsul mengaku sempat berkeinginan maju sebagai caleg DPR RI dapil Sumut 3. Namun, menjelang pendaftaran ke KPU keinginan tersebut hilang.
"Jadi kalau ada yang bertanya kenapa saya tidak caleg 2019, ini lah jawabannya. Saya juga melihat PKS sulit mendapat 4% agar bisa lolos PT (parlementary threshold). Jadi percuma saya dapat suara kalau partai tidak lolos, apalagi sulit mendapat 4%. Pada 2014 itu PKS diterpa isu sapi. Kala itu PKS hanya mendapat 6,5%, padahal waktu itu semuanya solid. Bagaimana dengan kondisi saat ini di tengah konflik," tanyanya.