Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Akibat penolakan warga Desa Patumbak Kampung, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, terhadap makam Agus Hariadi alias AG, sang otak pelaku pembunuhan di Tanjung Morawa, akhirnya memaksa pihak kepolisian dan pemerintah desa setempat menggelar rapat untuk membahas hal itu, Kamis (25/10/2018) sore.
Dalam rapat yang digelar di Kantor Desa Patumbak Kampung, di Jalan Pertahanan, Gang Inpres Patumbak, dihadiri warga desa setempat maupun keluarga almarhum Agus Hariadi. "Kami (warga) tidak mau kalau makam itu (Agus) tetap berada di situ," kata salah seorang warga yang hadir dalam rapat itu.
Meski ditolak, pihak keluarga almarhum Agus tetap berharap agar makam tersebut tetap berada di tempatnya, tidak dibongkar atau dipindahkan. "Kalau kita dari pihak keluarga berharap agar makam abang saya (Agus) tidak dipindahkan. Kita pihak keluarga berkewajiban melaksanakan fardhu kifayah. Kita, (keluarga Agus) juga berharap adanya musyawarah dan mufakat yang baik dari warga supaya makam abang saya tidak dipindahkan," kata Bambang, adik kandung Agus.
Namun, lanjut Bambang, jika warga tetap bersikeras melakukan penolakan, mereka mengaku akan terus melakukan upaya untuk menemukan jalan yang terbaik. "Kita akan terus mencari solusinya, karena ini merupakan kewajiban kita pihak keluarga dan agar almarhum (Agus) bisa tenang. Ini merupakan tanggung jawab saya sebagai muslim, sebagai adik kandungnya," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Patumbak Kampung, Ahmad Arifin, ketika dikonfirmasi usai rapat, seakan pasrah. Tetapi dirinya mengaku akan tetap mencarikan solusi atas penolakan warganya. "Kita coba untuk mencari tempat yang baru, supaya jenazah itu bisa dipindahkan, kita juga tidak mau terjadi gejolak atas permasalahan ini. Saya selaku kepala desa minta maaf kepada masyarakat yang merasa telah dirugikan akibat peristiwa ini," tuturnya.
Untuk itu, lanjut Ahmad Arifin, dirinya akan terus berupaya untuk menyelesaikan masalah yang ada itu, namun tetap tidak melepaskan norma-norma agama. "Jadi keputusannya, demi menjaga kondusivitas warga, benar kuburan itu akan dipindahkan dan dicari tempat lain," jelasnya.
Kaur Pembangunan Desa Patumbak Kampung, Tarmiji alias Miji, yang dituding telah membohongi warga sekitar, tidak hadir dalam rapat itu. Miji diduga telah bersembunyi pasca gejolak penolakan jenazah Agus Hariadi.
Warga Desa Patumbak Kampung kesal karena merasa tertipu dengan sosok jenazah yang dimakamkan di kampung mereka. Sebelum dimakamkan, informasi yang didapat warga dari Miji bahwa jenazah itu bernama Agus Harianto yang jasadnya akan membusuk karena sakit gula. Namun setelah dimakamkan, ternyata bukan Agus Harianto, melainkan Agus Hariadi, otak pelaku pembunuhan di Tanjung Morawa. Karenanya warga tidak terima, dan meminta makam itu dipindahkan.