Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Guna meningkatkan layanan yang terdapat di Instalasi radiologi, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik meluncurkan alat Bone Densitometry, Jumat (2/11/2018). Alat tersebut berguna untuk memeriksakan kerapatan tulang bagi pasien yang sudah berumur 40 tahun ke atas.
Aplikan Bone Densitometry, Syamsuddin menyampaikan, dengan alat ini pemeriksaan tulang juga bisa dilakukan di seluruh tubuh dan dilengkapi dengan gambar 3 dimensi dan wolf body untuk melihat masa jaringan tulang. Sebelum ada alat ini, pemeriksaan dilakukan dengan ultrason, dengan mengukur kepadatan tulang dan lainnya melalui tumit kaki.
"Alat ini sudah menggunakan teknologi canggih, sehingga dokter akan mudah mendiagnosis secara akurat agar penanganan yang diberikan kepada pasien adalah yang terbaik," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, alat ini juga dapat mengukur kandungan lemak tubuh, kandungan cairan tubuh, baik dan total masa dari tulang itu sendiri. Selain itu, alat ini juga sudah dilengkapi hasil pembacaan dan pengukuran yang berstandar internasional.
"Artinya, hasil pemeriksaan dengan alat Bone Densitometry, bisa digunakan di RS di luar negeri. Selama ini hasil pemeriksaan yang telah dilakukan diabaikan di RS di luar negeri," tambahnya.
Kepala Instalasi Radiologi, dr Elvita R Daulay, MKed(Rad) SpRad(K) mengaku bersyukur dengan penambahan alat untuk pelayanan yang lebih baik terhadap pasien. Namun, pihaknya berharap dengan adanya penambahan fasilitas ini, juga dapat didukung dengan kemampuan energi listrik di Rumah Sakit milik Kemenkes ini.
"Alat ini akan dapat meningkatkan pelayanan. Tapi kita harap agar listrik juga tidak bolak balik padam yang bisa mengakibatkan alat-alat di radiologi rusak," ungkapnya.
Direkrur Utama RSUP Haji Adam Malik dr Bambang Prabowo, MKes menegaskan, jika RS Adam Malik sudah melakukan penandatangan kerja sama dengan PLN agar RS tipe A ini mendapatkan layanan premium platinum.
"Kita menarik aliran listrik dari pusatnya sana, sehingga jalurnya khusus. Jadi, jika daerah di Sumut listrik padam, maka RS ini tidak padam. Ini layanan publik, maka tidak boleh ada pemadaman, karena dampaknya pada alat-alat kesehatan yang rentan rusak," terangnya.
Terkait alat baru tersebut, Bambang berharap dapat meningkatkan pelayanan mereka kepada masyarakat. "Alat seperti ini sebenarnya bisa dipakai dengan pencegahan, supaya tidak terjadi patah tulang karena trauma ringan. Seharusnya ini tidak terjadi jika dilakukan pemeriksaan kerapatan tulang ini," pungkasnya.