Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-33 akan digelar di Singapura pekan depan. Salah satu hal yang dibahas adalah soal penanganan pengungsi Rohingya.
"Pada tanggal 13 November, itu ada pleno ya, di situ Presiden akan menyampaikan pentingnya ASEAN sebagai sebuah keluarga, terutama menghadapi krisis yang terjadi di kawasan. Kemudian juga ASEAN akan membantu krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar," ucap Direktur ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Benny Siahaan, kepada wartawan di kantornya, Jalan Taman Pejambon, Kamis (8/11).
KTT ASEAN akan digelar pada 13-15 November 2019. Selanjutnya, pada 14 November, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama kepala negara ASEAN lainnya akan bertemu dengan beberapa negara di luar ASEAN. Negara-negara tersebut sudah menjalin kerja sama dengan ASEAN.
"Untuk tanggal 14-nya sudah mulai meeting ASEAN dengan rekanannya pertama ASEAN-Australia, diikuti dengan ASEAN-China, ASEAN-Rusia, ASEAN-Jepang," ucap Benny.
Untuk pertemuan antara ASEAN dan Rusia, Indonesia menjadi koordinator pertemuan. ASEAN akan menyampaikan pandangan umum mengenai kerja sama antara ASEAN dan Rusia.
"Pak Presiden akan sampaikan namanya ASEAN Common Statement, yang merupakan kumpulan dari pandangan-pandangan negara ASEAN yang akan disampaikan kepada Rusia," ucap Benny.
Setelah menghadiri KTT ASEAN, Jokowi akan mengunjungi Papua Nugini untuk KTT APEC pada 16-18 November 2018. Dalam pertemuan itu, Jokowi akan membawa beberapa isu utama.
"Yang akan membahas tiga isu. Pertama, terkait dengan pemanfaatan teknologi digital untuk percepat integrasi ekonomi di kawasan. Kedua, pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan; dan, ketiga percepatan pertumbuhan ekonomi melalui reformasi struktural," ucap jubir Kemlu Arrmanatha Nasir. dtc