Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Panyabungan Harga kakao kering di tingkat petani di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara bertahan di level Rp 25.000/Kg. Harga ini belum mampu mengangkat perekonomian petani. Sebab, keuntungan yang diperoleh sangat tipis.
"Memang ada sedikit keuntungan kita peroleh. Hanya saja ketika dilihat dengan kebutuhan sehari-hari yang naik, tentu tidak sebanding," ujar Agus, seorang petani kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (11/11/2018).
Padahal, katanya, jika saja kakao dipermentasi harga bisa mencapai Rp 40.000/kg. Namun sangat susah mencari pembeli, toke.
"Saya mengikuti betapa bahagianya petani kakao yang menjual produk sudah dipermentasi daerah lain. Atau adanya campur tangan pemerintah daerah, pihak ketiga menciptakan produk turunan dari kakao, sehingga harga jual naik," ujarnya.
Dia mencontohkan, produk turunan komoditi kopi arabika Mandailing sumatra sudah ada bubuk, tentu harga lebih mahal.
"Semacam inilah yang menjadi dambaan kami sebagai petani kakao untuk bangkit kembali. Ini membutuhkan kerja sama semua pihak, agar cita cita terwujud," harapnya.