Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tak perlu harus sampai hari terakhir, target jumlah pengunjung bazaar buku Big Bad Wolf yang diselenggarakan di Medan (2-12/11/2018), yakni sebanyak 250.000 orang berhasil dicapai. Persisnya pagi tadi, Minggu (11/11/2018) angka tersebut bisa ditembus.
Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia selaku penyelenggara bazaar, yakni Uli Silalahi menjelaskan kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (11/11/2018). Bazaar berlangsung di Gedung Andromeda yang berlokasi di bekas Bandara Polonia.
Pantauan medanbisnisdaily.com di lokasi bazaar, pengunjung memenuhi semua booth tempat buku dipajang. Buku anak-anak maupun dewasa, fiksi atau bukan, tak satu pun yang tidak dikerubuti pengunjung. Disebutkan, selama bazaar berlangsung, saat weekend yakni pada hari Sabtu dan Minggu, warga yang datang pasti membludak. Bazaar tak kenal kata tutup, dibuka selama 24 jam.
"Kami ingin menumbuhkan minat baca warga Sumatra Utara, untuk itu kami hadirkan buku-buku impor dengan potongan harga 60 hingga 80%," ujar Uli.
Ungkapnya, dari dua juta buku yang disediakan selama bazaar, 90% di antaranya berbahasa Inggris. Kebanyakan di antaranya adalah buku yang menjadi kebutuhan belajar anak-anak, yakni sejumlah 60%. Cara itu dimaksudkan guna merangsang kegemaran membaca sejak dini.
Terhadap target pengunjung yang berhasil dicapai, Uli menyebutkan pihaknya merasa sangat puas. Kendati terdapat perbedaan habit atau kebiasaan antara warga Kota Medan dengan kota lainnya seperti Jakarta dan Surabaya. Di Medan aktivitas warga mati alias berhenti pada pukul 23.00 WIB, sedangkan di Jakarta dan Surabaya selama 24 jam tanpa henti bergerak.
"Kami sangat puas dengan penyelenggaraan bazaar buku Big Bad Wolf di Medan. Ini merupakan kota pertama di luar Pulau Jawa," terangnya.
Tentang pengaruh bazaar buku pada minat baca masyarakat, Uli meyakini hal itu pasti terjadi. Sama seperti ketika bazaar serupa dilangsungkan di Surabaya tahun 2016, setelah melalui riset, setahun kemudian minat baca masyarakat meningkat 70%.
Donasi buku kepada warga di Kabupaten Samosir sebagaimana direncanakan, Uli menyatakan saat ini jumlahnya sudah mencapai 300 buku. Buku tersebut merupakan sumbangan pengunjung yang akan disampaikan melalui Yayasan Alusi Tao Toba. Selanjutnya yayasan itu yang mendistribusikan ke warga.
Uli enggan mengungkapkan capaian pendapatan yang diperoleh selama bazaar berlangsung. Konsen mereka lebih pada jumlah pengunjung, dengan demikian minat baca masyarakat dapat dipacu.