Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Dua putri mendiang wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, membagikan kenangan mereka soal sang ayah. Keduanya menyatakan bangga dengan pekerjaan Khashoggi sebagai wartawan.
Seperti dilansir Anadolu Agency, Sabtu (24/11/2018), kenangan soal Khashoggi disampaikan kedua putrinya dalam editorial yang dipublikasikan The Washington Post pada Jumat (23/11) waktu setempat. Khashoggi (60) merupakan kolumnis The Washington Post sebelum dibunuh pada 2 Oktober.
Dalam tulisan mereka, Noha Khashoggi dan Razan Jamal Khashoggi menceritakan bagaimana mereka dibesarkan oleh orangtua yang sangat mencintai ilmu pengetahuan. Masa kecil Noha dan Razan banyak dihabiskan untuk mengunjungi museum dan tempat-tempat bersejarah.
Keduanya mengenang momen saat mereka bergadang di malam hari karena kepikiran ayah mereka yang kerap melakukan tugas ke luar negeri. "Kami meyakini bahwa tidak peduli berapa lama dia pergi, kami akan melihatnya lagi, dengan tangan terbuka, menanti pelukan," tulis Noha dan Razan.
"Meskipun pahit, kami menyadari dari kecil bahwa pekerjaan Ayah berarti bahwa jangkauannya tidak hanya untuk keluarga kami, bahwa dia seorang sosok penting yang kata-katanya memiliki pengaruh pada orang-orang dengan jarak yang sangat jauh," imbuh mereka.
Noha dan Razan menyatakan betapa bangganya mereka pada pekerjaan sang ayah. "Kami memahami kekaguman dan kebesaran yang dilihat sejumlah orang padanya," sebut keduanya merujuk pada ayah mereka.
"Ayah tentu memiliki sisi pragmatis, tapi dalam mimpi dan ambisinya, dia selalu berjuang keras bagi realitas versi utopia," tulis mereka.
Khashoggi dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul saat mengurus dokumen untuk pernikahannya dengan tunangannya asal Turki, Hatice Cengiz. Kasus Khashoggi menjadi sorotan dunia dengan awalnya dia dilaporkan hilang. Otoritas Saudi yang awalnya mengklaim Khashoggi keluar dari konsulat dalam keadaan hidup, akhirnya mengakui Khashoggi dibunuh dan dimutilasi setelah upaya membujuknya kembali ke Saudi gagal dilakukan.
Noha dan Razan pun mengenang momen-momen saat ayah mereka dilaporkan menghilang. Pihak keluarga sempat mengunjungi rumah Khashoggi di Virginia, AS untuk mencarinya. Pada momen itu, Noha dan Razan sangat merasakan kekosongan yang ditinggalkan ayahnya.
"Bagian tersulit adalah melihat kursinya kosong. Ketiadaannya sangat memekakkan. Kami bisa melihatnya duduk di sana, kaca mata ada di keningnya, sambil membaca atau mengetik," tutur kedua putri Khashoggi ini.
"Tidak ada eulogi, yang akan memberikan kejelasan. Melainkan, ini lebih berupa sebuah janji bahwa terangnya tidak akan pernah padam, bahwa peninggalannya akan dijaga di dalam diri kami," sebut keduanya.
"Kami merasa diberkahi untuk bisa dibesarkan dengan kompas moralnya, rasa hormatnya pada pengetahuan dan kebenaran, dan kasih sayangnya. Sampai kita bertemu lagi di kehidupan selanjutnya," tandas Noha dan Razan dalam tulisan mereka untuk sang ayah.
Noha (27) maupun Razan (25) diketahui tinggal dan bekerja di kawasan Timur Tengah. Selain dua anak perempuan, Khashoggi juga memiliki dua anak laki-laki dari istri sebelumnya, yakni Salah Khashoggi (35) dan Abdullah Khashoggi (33).
Salah dan Abdullah pernah tampil diwawancarai CNN di Washington, AS beberapa waktu lalu. Saat itu keduanya menyerukan agar jenazah ayah mereka dikembalikan ke keluarga dan bisa dimakamkan di Saudi. Salah juga pernah menjadi pemberitaan internasional karena bertemu Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman, yang menyampaikan belasungkawa kepadanya.
Salah diketahui bekerja di sektor perbankan di Jeddah, sedangkan Abdullah tinggal di Uni Emirat Arab. (dtc)