Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Untuk memaksimalkan proses pengajaran dan fungsi guru sebagai pendidik, dunia pendidikan harus terbebas dari kepentingan politik. Termasuk para gurunya. Hal itu mendesak dilakukan, mengingat sekarang ini adalah tahun politik. Demikian dikatakan Ketua Lembaga Konsultasi Pendidikan (LKP) Citra Sumut, Dionisius Sihombing kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (27/11/2018).
"Semua elemen harus ikut menjamin kebebasan guru dalam menjalankan profesinya dan bebas dari kepentingan politik," kata dosen di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unimed ini.
Menurutnya, kasus guru intoleransi yang menguak belum lama ini tidak lepas dari dampak tahun politik, dimana guru ikut terbias dan terkotak-kotak.
"Harus ada keseriusan dan kesadaran semua pihak bahwa masa depan peserta didik sangat terkait dengan kesungguhan semua pihak untuk melaksanakan proses pendidikan yang sehat. Salah satunya menjamin guru tidak terlibat kepentingan politik," katanya.
Hal lain, tambah Dion, dinas pendidikan harus mendorong sekolah-sekolah membuat program yang berkaitan dengan proses pembentukan karakter.
"Secara khusus untuk guru baru, perlu dibina terus komitmennya sebagai pendidik, sehingga mereka tidak mudah goyah dan terpengaruh dengan kepentingan politis," katanya.