Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Desa Sidodadi, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara menjadi cluster pertanaman cabai merah yang didukung Bank Indonesia, menerima dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Angkasa Pura dan sedang berproses dengan Pertamina. Dinas Pertanian Deli Serdang juga memberikan dukungan penuh kepada petani cabai merah yang mengintegrasikannya dengan jagung dan padi dan peternakan.
Di Desa Sidodadi, pertanaman cabai merah mencapai 31 hektare dengan panen lebih dari 10-12 ton/ha. Ketua Kelompok Tani Juli Tani, Raeli mengatakan, pertanaman cabai merah, padi, jagung dan dan juga beternak sudah menjadi identitas bagi masyarakat di desanya. Pertanaman cabai merah merupakan komoditas utama petani di desanya.
Namun pertanaman padi dan jagung juga banyak dikembangkan. Dengan perkembangan waktu, petani semakin kreatif dengan menggabungkannya. Di sela-sela pertanaman cabai merah, petani bisa memanfaatkan untuk pertanaman jagung dan padi.
Dengan demikian, panen dari tiga komoditas berbeda bisa dilakukan petani di lahan yang sama. Ketika panen padi, jeraminya bisa dimanfaatkan untuk jadi bahan baku pupuk kompos. Begitu juga setelah panen jagung, petani mengolahnya menjadi pupuk kompos dengan kotoran ternak kambing.
"Hampir semua petani di sini punya kambing, jadi kotorannya bisa dimanfaatkan di sini. Hasil dari lahan, dibawa ke darat jadi pakan ternak, kotorannya diolah jadi pupuk kompos agar tanamannya subur. Itu integrasi yang kita lakukan di sini," katanya.
Dikatakannya, optimalisasi lahan dengan memanfaatkan lahan yang kosong ini menjadi pilihan petani karena menguntungkan. Tanaman jagung, kata dia juga bisa sebagai penghempang hama atau barrier. Keuntungannya, pada umur 42 hari petani bisa memanen janten atau baby corn Rp 5.000/kg. Pada umur 66 hari bisa dipanen jagung manis dengan harga Rp 3.000/kg. Pada usia 35 hari, cabai sudah belajar bunga.
"Jagung itu kan satu batang bisa 3 tongkol, ambil 1 atau 2 untuk baby corn, kan bagus. Begitu juga nanti padi pas panen. Di lahan yang sama bisa panen berkali-kali dengan komoditas berbeda," katanya.
Dijelaskannya, dia menanam jagung di lahan seluas 1.000 meter bisa menghasilkan 120 kg dengan harga 5.000/kg.
"Kalo satu hektare 1 ton. Nah, bicara kebutuhan benihnya, 1 Rante drbutuhkan 400 gram jadinya 800 batang. Ini jarak 70cm x 2 meter antara bedengan. Lalu padi, pengalaman kita kemarin, hasilnya bisa 425 kg/rante," katanya.
Sentra Cabai Merah
Kepala Dinas Pertanian Deli Serdang, Syamsul Bahri, Senin (3/12/2018), mengatakan, Kecamatan Beringin merupakan salah satu sentra produksi cabai di Deli Serdang. Apalagi di Kecamatan Beringin juga mendapatkan pendampingan dari Bank Indonesia, PT Angkasa Pura.
Padi, kata dia, juga menjadi komoditas yang utama bagi petani. "Di situ kan cabai juga ditanam di lahan persawahan. Dengan pola tanaman bercampur itu, kalau salah satu komoditas diserang, ada tanaman lain yang bisa diandalkan mereka. Jadi tak habis begitu saja. Kalau satu komoditas diserang, bisa habis semua," katanya.
Menurutnya, bisa saja pola pertanaman di Kecamatan Sidodadi direplikasi di tempat lain. Namun petaninya harus mendapatkan pendampingan lebih dalam hal pengelolaan tanaman cabai merah yang termasuk 'rewel'. "Karena banyak sekjali tantangannya. Harus ada sosialisasi lebih lah kepada petani," katanya.