Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Plt Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe mengakui nenas pane asal Labuhanbatu sudah terasa asam. Hal itu disebabkan buah nenas tersebut dikarbit untuk mempercepat proses pematangannya.
"Petani ingin cepat panen. Tapi hasilnya tidak baik. Karena nenasnya dikarbit," kata Andi Suhaimi saat menjawab pertanyaan medanbisnisdaily.com seputar upaya budidaya nenas pada coffe morning dengan wartawan Labuhanbatu, Kamis (20/12/2018) di Rantauprapat.
Pengalamannya, kata Andi, pernah membeli nenas di pasar untuk dikirim sebagai oleh oleh ke Kota Medan didapati informasi tentang nenas dikarbit itu.
"Jarang nenas pane yang manis lagi karena dikarbit di pohon. Tindakan mengkarbit nenas hal yang tidak baik dan mencemarkan nenas pane," tegasnya.
Dia menginginkan adanya proses budidaya sejumlah tanaman spesifik Labuhanbatu. Dengan bibit yang baik.
"Ini akan kita galakkan agar bibit seperti ini dibudidayakan," ujarnya.
Jikapun harus mendatangkan bibit nenas dari luar, dia tidak mempermasalahkan. Bahkan, misalkan mendatangkan bibit nenas Bogor.
Penanaman komoditi Labuhanbatu lainnya, harus terus digalakkan. Menurutnya, termasuk budidaya buah cempedak. Dia mengaku bahkan mendatangkan bibit cempedak varietas tertentu yang dapat berbuah setiap saat.
"Dan sudah ditanam pada halaman rumah dinas. Cempedak jenis yang tidak mengenal musim," imbuhnya.
Selain itu, Andi mengaku menginginkan nantinya terwujud Desa unggulan dalam spesifikasi tertentu. Misalkan, kampung tersebut membudidayakan ikan lele menjadi kamoung lele. Membudidayakan Cempedak menjadi kampung cempedak. Kamoung durian dan lainnya.
"Jika nanti musimnya, kita hanya tinggal datang ke daerah tersebut," paparnya.