Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com.Langkat. Forum Koordinasi Pimpinan Daerdah (Forkopimda) Langkat mengadakan rapat lintas sektoral terkait pembakaran 20 Alquran oleh orang tidak dikenal (OTK) di halaman belakang Masjid Nurul Huda, Kelurahan Payamabar, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Rabu (26/12/2018).
Rapat terkait pembakaran kitab suci yang terjadi pada Senin (24/12/2018) itu melibatkan Polres Langkat, Kodim 0203/Langkat, para ulama, tokoh agama/masyarakat, dan organisasi Islam se-Langkat yang digelar di Kantor MUI Langkat, Stabat.
Bupati Langkat, Ngogesa Sitepu, diwakili Asisten II Ekbangsos, Hermansyah, dalam rapat itu mengaku sangat mengecam keras tindakan dari pelaku karena dinilai perbuatanya tidak bermoral serta dapat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
“Tindakan ini sangat melukai hati kaum muslimin, serta mencoreng nilai persatuan dan kesatuan NKRI. Untuk kedepan mari kita bersama menjaga, agar peristiwa ini tidak terulang lagi,” katanya.
Hermasyah mengimbau agar seluruh masyarakat Langkat tetap tenang dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang merusakan ketentraman. “Meski demikian, kita juga harus ikut membantu pihak yang berwajib. Bila diantara kita ada yang mendapatkan informasi baru terkait kasus ini, segera sampaikan kepada Polres Langkat, agar dapat ditindaklanjuti, agar dalang dibalik kejadian tak terpuji ini cepat terungkap," katanya lagi.
Hermansyah menyebutkan, Bupati Langkat telah memberikan bantuan 20 kitab suci Al-Quran sebagai penggati kitab suci umat islam yang terbakar, agar para santri Pondok Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) Mujahid Generasi Alquran tetap dapat belajar seperti sediakala.
Kapolres Langkat AKBP Doddy Hermawan menegaskan, pihaknya sejauh ini telah mengambil keterangan dari 10 orang saksi, dalam rangka mencari pelaku, terkait pembakaran mushaf Alquran tersebut. Namun pihaknya belum bisa menyampaikan hasil dari keterangan para saksi tersebut, karena para saksi masih dalam proses diambil keteranganya.
“Namun kami masih memerlukan keteranan lainnya, untuk itu saya mohon kerja samanya, jika di atara kita semua menemukan petunjuk baru, diharapkan agara segera melaporkan kepada kami, agar segera kami kembangkan,” tegas Kapolres.
Kapolres Langkat mengimbau kepada para ulama, masyarakat, Ormas Islam, tokoh agama agar bekerja sama dengan MUI, TNI dan Pemkab Langkat, untuk menjaga kekondusifan dan kenyamanan diwilayah Kabupaten Langkat ini. Diharapkan dengan adanya kerja sama ini, Kabupaten Langkat tetap aman.
“Jangan mudah terprovokasi dengan isu atau tindakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang bermaksud merusak keadaan situasi yang selama ini telah terbina dengan baik dan kondusif,” imbaunya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Langkat, Buya KH Ahmad Mahfudz, juga mengimbau, masyarakat terutama umat muslim tetap bersabar menunggu hasil dari penyelidikan polisi.
Ia mengatakan agar masyarakat sama-sama berusaha serta berdoa agar hal tersebut cepat diselesaikan, sehingga dapat diketahui siapa pelaku dan maksud dari pembakaran mushaf Alquran tersebut. Pihak MUI juga menyerahkan sepenuhnya masalah hukum atas pembakaran Al-Quran tersebut ke pihak Kepolisian.
"Karena kami yakin dan percaya Polres Langkat dapat mengukap kasus ini dengan segera," ujarnya.