Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Agus Syafii (9), warga Pakantan Lombang Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang didiagnosa dokter menderita penyakit gagal jantung yang sempat viral di Medsos karena tidak mendapatkan perawatan, sudah dirujuk ke RSU Panyabungan.
Agus Syafii langsung didampingi orangtuanya dan pegawai Puskesmas Pakantan. Hadir Agus Syafii, Camat Pakantan H Ridowan Lubis, Kepala Puskesmas Pakantan, dr Amri Situmorang beserta Kepala Desa Pakantan Lombang Umar Syahdi.
Nurhayati, ibu dari Agus Syafii kepada wartawan, jumat (4/1/2019) mengatakan, anaknya Agus Syafii sudah 6 bulan menderita sakit.
“Mulainya dua minggu setelah hari raya Idul Fitri. Awalnya ia merasa bagian jantungnya sakit, kemudian perutnya membesar dan kedua kakinya mengecil. Sampai saat ini kondisinya cukup memprihatinkan. Badannya sangat lemas, tiap malam ia mengerang kesakitan. Ia pun jarang tidur, badannya sudah tidak bisa digerakkan lagi kalau tidak dibantu," ujarnya.
Katanya, selama ini ia dan keluarga ingin membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit, namun terkendala dana. Kalau berobat karena memakai BPJS bisa gratis, namun yang menjadi masalah adalah biaya hidup yang mendampingi Agus Syafii selama dirawat. “Kita tidak ada biaya hidup untuk mendampingi Agus selama dirawat di Rumah Sakit, kalau masalah berobat bisa gratis” ujarnya.
Makanya dirinya berharap bantuan dermawan untuk biaya hidup pendamping selama anaknya itu berobat di Rumah Sakit. Ia juga berharap ada mukjizat dari Allah untuk kesembuhan anak bungsunya itu. Sebab, setelah Agus Syafii sakit, ia tidak pernah lagi masuk sekolah. Agus hanya bisa berbaring dengan lemas selama 6 bulan ini. Saat ini Agus duduk di kelas III SD Desa Pakantan Lombang.
Kepala Desa Pakantan Lombang Umar Syahdi mengatakan, saat ini pihaknya terus berupaya membantu biaya hidup bagi yang mendampingi Agus selama perawatan. Dirinya akan memusyawarahkannya dengan warga lainnya bagaimana solusinya agar keluarga Agus Syafii bisa terbantu. "Kita juga berupaya agar Agus Syafii ini bisa berobat secepatnya," katanya.
Kepala Puskesmas Pakantan, dr. Amri Situmorang mengatakan, melihat kondisi penyakit pasien memang tidak memungkinkan lagi berobat di Puskesmas, harus dirujuk ke Rumah Sakit Panyabungan.
"Kita terus berkoordinasi dengan orangtua pasien tentang perkembangan penyakitnya. Bahkan orangtuanya sekali seminggu tetap datang ke Puskesmas untuk mengambil obat,”j elasnya.
Ditambahkannya, dari awal memang pihaknya sudah mengarahkan agar Agus Syafii ini dirujuk ke Rumah Sakit. Namun orangtua bilang terkendala ekonomi, katanya uang biaya hidup pendamping yang menjaga pasien tidak ada. Pasein ini juga sudah pernah dirujuk ke RSU Panyabungan tiga bulan lalu.
"Setelah dirawat beberapa hari, pihak RSU Panyabungan ketika itu mengarahkan agar dirujuk ke RSU di Medan atau Bukit Tinggi. Namun itu tidak jadi karena kendala ekonomi keluarga, pihak RSU Panyabungan untuk sementara mendiagnosa penyakit pasien adalah gagal jantung,” ujarnya.
Camat Pakantan, H Ridowan Lubis terkait dengan uang biaya hidup pendamping yang katanya tidak ada, dari Kecamatan berinisiatif memberikan bantuan biaya hidup pendamping selama 5 hari. "Sebagai tambahnya, saya sudah minta Kepala Desa agar memusyawarahkannya dengan warga bagimana caranya agar keluarga Agus Syafii ini terbantu,” ungkapnya.