Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Serdang Bedagai. Senyum petani di Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai mengembang lantaran padinya sudah mulai menguning. Sekitar 150-an hektare padi di desa tersebut bakal dipanen dalam seminggu ini.
Untung, ketua Kelompok Tani Fajar di Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, kepada medanbisnisdaily.com, Selasa(8/1/2019), mengatakan, di desanya ada 323 hektare lahan padi.
Ada 30 hektare di antaranya yang dikelola oleh anggota Kelompok Tani Fajar. Saat ini, padi yang sudah menguning terhampar di 150-an hektare dan akan dipanen dalam seminggu ini. Sisanya, kemungkinan dipanen di akhir Januari.
Menurut Untung, pada musim ini petani merasa senang karena serangan hama seperti ulat gulung, hanya sedikit. Petani hanya perlu menyemprot 3 kali, dari awal tanam sampai panen. Berbeda dengan tahun lalu yang harus 6-7 kali menyemprot. "Hama relatif bisa dikendalikan. Tak ada yang sulit," ujarnya.
Dia menambahkan, benih yang ditanam petani bervariasi seperti Ciherang, Mekongga, IR32, pandan wangi dan lain sebagainya. Benih itu bisa dibeli petani di kios. Bisa juga benihnya diambil dari pertanaman petani musim sebelumnya. Namun belum ada petani yang menangkarkannya. Dia memprediksi hasil panen padinya akan menyentuh angka 6,5 - 7 ton.
Ngadirin, petani di Desa Pematang Tatal, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai menyampaikan hal serupa. Lahan padi sawah di desanya menghampar seluas 200-an hektare. Sekitar setengahnya akan dipanen dan akan dipanen hingga akhir Januari mendatang.
Seperti halnya di Pematang Setrak, petani di sini juga menanam Ciherang, IR32, Mekongga, pandan wangi, dan lain sebagainya. Perbedaanya, petani di Pematang Fatal masih harus menyemprot hama 6-7 kali dari awal tanam hingga panen.
"Kalau panen di bulan Januari, istilahnya adalah walik damen. Artinya, habis panen padi, tanam padi lagi," katanya.