Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Apple sedang berada di bawah tekanan karena tak seperti biasanya, mengumumkan proyeksi penurunan pendapatan. CEO Tim Cook pun perlu berpikir keras untuk memperbaiki performa perusahaan, terkhusus lagi mengurangi ketergantungan pada China.
Selain pasar sangat penting bagi Apple, di China pula produksi iPhone terpusat. Kalau terjadi apa-apa, bisa runyam akibatanya.
"Barangkali kegagalan terbesar Apple adalah meletakkan semua operasinya di keranjang yang sama, yaitu di China," sebut John Kheit, kolumnis Mac Observer.
Jika misalnya Apple dinyatakan melanggar paten, ada kemungkinan pengadilan di sana menghentikan produksi juga penjualan iPhone. Qualcomm misalnya, belum lama ini menang perang paten atas Apple, sehingga beberapa model iPhone diminta untuk tidak dijual Apple.
"China memang hanya memberikan 20% dari pendapatan Apple sehingga larangan penjualan bisa dikendalikan Apple, tapi mereka juga bisa saja dicekal untuk membuat iPhone untuk ekspor," papar John.
Di tengah memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, Apple memang rentan menjadi incaran. "Bergantung sepenuhnya pada rezim China untuk semua produksi iPhone adalah sesuatu yang sembarangan," tandas John.
Tim Cook pun disarankan memperbanyak pusat produksi iPhone sebagai langkah antisipasi. "Dia harus punya rencana B,C dan D untuk produksi iPhone. Harus punya pabrik di AS. Atau di Eropa Timur. Satu di Amerika Selatan," ujar John.(dtn)