Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Rencana pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jasa keuangan lama tak terdengar kabarnya. Bagaimana perkembangannya kini?
Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arief Budiman mengatakan saat ini pemerintah masih mendahulukan pembentukan holding BUMN perumahan dan infrastruktur. Sebab, rencana holding BUMN jasa keuangan tersebut masih dalam proses kajian lebih lanjut.
Untuk diketahui, Danareksa merupakan BUMN di bidang jasa keuangan. BUMN ini disiapkan untuk menjadi induk holding BUMN jasa keuangan nantinya.
"Kan aksinya dari pemegang saham (pemerintah). Jadi sebetulnya ditanya BUMN-nya. Sekarang udah di publik holding sekarang ini perumahan sama infrastruktur. Jadi itu dulu. Kan nggak mungkin kalau semuanya bareng," kata Arief ditemui di Hotel Sheraton, Jakarta Selatan, Sabtu (19/1/2018).
Arief mengatakan, nantinya pada holding BUMN itu akan dibuat sistem pembayaran yang bisa menyatukan seluruh jasa keuangan, khususnya di bank BUMN. Rencana itu masih terus dikaji.
"Kan kajiannya udah ada. Bahkan bukan kajian saja, tapi sinergi di antara himbara sudah jalan. Fungsi itu penggunaan cloud. Dan mungkin udah denger mungkin kita ada wacana sinergi EDC sudah ada Jalin," katanya.
"Nanti ada sinergi baru payment system. Tapi kebutuhan holding kan banyak kajian lagi yang dibutuhkan. Kan ini dari sisi institusi keuangan ada DPK (dana pihak ketiga), lalu ada risiko. Kajiannya masih disempurnakan," sambung Arief.
Untuk lebih lanjutnya, Arief mengatakan proses pembentukan holding jasa keuangan ini sepenuhnya berada di tangan regulator, dalam hal ini Kementerian BUMN.
"(Prosesnya) Paling pas dari Kementerian BUMN. Sekarang fokusnya holding yang ada sekarang dulu. Kalau nggak salah holding konstruksi dan perumahan," tuturnya.(dtf)