Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Jauh dari hingar bingar pemberitaan media, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan dari daerah pemilihan Sumatera Utara, Sofyan Tan seperti tak terdengar kiprahnya sebagai wakil rakyat. Berbeda dengan koleganya Adian Napitupulu, Arya Bima atau Masinton Pasaribu yang selalu jadi magnit pemberitaan.
Tapi jangan tanya apa saja yang sudah dilakukannya kepada rakyat Sumatera Utara. Khususnya di dapilnya yang mencakup Kota Medan dan Tebing Tinggi, Kabupaten Deli Serdang serta Serdang Bedagai. Seluruh kecamatan di keempat daerah tersebut sudah dikunjunginya. Apalagi tujuannya kalau bukan untuk mendengarkan aspirasi warga.
Bercerita di sela-sela penyelenggaraan Open House Hari Raya Imlek 2570 yang digelarnya, Minggu (10/2/2019), Sofyan yang juga seorang dokter menyatakan seorang anggota legislatif tidak perlu membuat kehebohan dalam menjalankan fungsinya. Apalagi kalau sampai menimbulkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat.
"Negara lain senang melihat Indonesia pecah, itu harus kita hindari," ujarnya.
Fungsi pengawasan sebagai anggota Komisi X dilakukannya selalu berbasis data. Baik terkait pendidikan, olahraga, kesehatan atau pariwisata. Hal itu dilakukan secara konsisten hingga kerap membuat para menteri yang menjadi counterpart mereka kewalahan memberikan penjelasan.
Satu ketika saat rapat dengan Menteri Pariwisata, Arif Yahya, ungkap Sofyan, dia memaparkan data tentang angka kunjungan turis mancanegara ke Danau Toba. Dia terheran-heran bagaimana mungkin wisatawan asing yang akan berwisata ke danau kebanggaan rakyat Sumut itu akan mencapai jumlah satu juta per tahun.
"Tahun 2017 hanya 250.000-an. Tahun 2018 tidak sampai 300.000. Ternyata angka itu didapat dari jumlah orang asing yang bertelepon ke Indonesia tentang hal itu. Nggak tahu kita riilnya seperti apa," terangnya.
Berbasiskan data, seorang anggota DPR akan menjalankan tugasnya dengan baik. Tanpa harus mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi.
"Sebagaimana layaknya pendeta, seperti itu kami harus menjalankan fungsi dewan. Sopan, santun, lembut, tidak harus berbicara keras," tegas Sofyan yang kembali mencalonkan diri jadi anggota DPR dari dapil yang sama pada Pileg 2019.