Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sedang berlangsung saat ini, Senin (11/2/2019), puluhan pemuda dan mahasiswa dari Padang Lawas (Palas) yang tergabung dalam SPMB-P2 menggelar unjuk rasa di Kantor Gubernur Sumatera Utara, di Jalan Diponegoro, Medan. Dipimpin koordinator aksi Ahmad Rezeki Hasibuan, massa menuntut agar palantikan Ali Sutan Harahap dan Ahmad Zarnawi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Palas yang rencananya siang ini (pukul 14.00 WIB) tidak jadi dilakukan.
Kata Ahmad, berdasarkan informasi yang diperolehnya, tahun 2013 terdapat dana hibah Rp 2,5 miliar tidak dapat dipertanggungjawabkan Ali Sutan. Selain itu, terdapat pula dana Rp 4,7 miliar yang belum disampaikan laporan penggunaannya hingga kini.
"Melalui menantunya pada Pilkada 2018 Ali Sutan melakukan money politic dengan cara membagi-bagi uang dan sarung. Dengan alasan sakit dan berobat ke Penang dia menghindar dari pemeriksaan oleh Kejati Padang Lawas," tegas Ahmad.
Ungkapnya, sejak Agustus lalu hingga sekarang Ali Sutan belum memenuhi panggilan Kejari. Kepada Polda Sumut yang dilaporkan soal dugaan korupsi, SPMB-P2 mengaku telah mendapatkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dari Ditreskrimsus.
"SP2HP itu menunjukkan adanya dugaan tindak korupsi, seharusnya Gubernur Edy Rahmayadi tidak melantik Ali Sutan Harahap demi Sumut bermartabat," tegas Ahmad.
Pantauan di kantor Gubernur, SPMB-P2 masih terus menjalankan demonstrasinya. Staf ahli Gubsu, Nouval Mahyar dan Elisa Marbun yang sempat menerima pengunjuk rasa menjanjikan akan menyampaikan tuntutan mereka Gubernur.
Medanbisnisdaily.com belum berhasil mengkonfirmasi kepada Ali Sutan Harahap terkait tuduhan yang dialamatkan kepadanya itu.