Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Manado - Pengungsi Sajad (24) bersama pamannya Muhammad Rahim (61), nekat bakar diri di rumah detensi Imigrasi Manado pada Kamis (7/2). Keduanya putus asa mendengar bantuan dari internasional akan disetop.
"Kakak saya bakar diri karena merasa terancam pasca mendengar akan dideportasi dan UNHCR sudah memberhentikan bantuan kepada kami, kemudian Sajad ditantang oknum Polisi melakukan aksinya pasca menyiramkan diri dengan minyak tanah, saat memainkan pematik api", kata adik Sajad, Yahya kepada wartawan di Rumah Detensi Manado, Senin (11/2/2019).
Namun aksi pengungsi Afghanistan itu diketahui aparat sehingga bisa dicegah. Akibat aksi itu keduanya dirawat di RS Prof Kandou Malalayang (11/02).
"Luka bakar yang dialami Sajad 70 persen. Selain dua pencari suaka yang bakar diri, ada juga dua pencari suaka yang dibawa ke rumah sakit Advent akibat mogok makan", kata Kepala Rumah Detensi Imigrasi Manado, Arthur Mawikere.
Sementara itu pihak rumah sakit mengatakan belum bisa memberikan keterangan medis kepada media. dtc