Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dalam dua pekan terakhir, Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumut berhasil mengamankan sebanyak 23.500 butir pil ekstasi yang diselundupkan dari luar negeri. Dimana, barang bukti ekstasi tersebut diperoleh dari dua penangkapan, sebanyak 10.000 butir di Besitang, Langkat dan 13.500 butir di kawasan Matapao, Sergai.
"Ekstasi tersebut berasal dari Malaysia yang akan di pasarkan di kota-kota besar, termasuk Kota Medan," ungkap Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Kombes Pol Hendri Marpaung kepada wartawan, Jumat (1/3/2019).
Disinggung mengenai besarnya tangkapan ekstasi dalam dua pekan terakhir berbanding lurus dengan permintaan peningkatan permintaan, Hendri menduga demikian. Sebab ia menyatakan, bila semakin besar tangkapan, maka indikasi imagenya juga akan semakin besar.
Sementara itu, Wadir Resnarkoba Polda Sumut AKBP Frenky menyatakan, dalam dua bulan di awal tahun 2019, secara nasional telah terjadi lonjakan penangkapan narkotika jenis sabu-sabu dalam jumlah besar seperti di Jakarta, Sumut, Aceh, Riau, Palembang, Lampung, Kalsel sampai Sulawesi. "Ini tidak terjadi diperiode yang sama tahun lalu. Hal serupa, juga terjadi dengan narkotika jenis ekstasi, selain di Medan, di Jakarta juga mengungkap ekstasi jenis baru," bebernya.
Ia menjelaskan, ekstasi jenis baru ini adalah kandungan dalam pil tersebut. Di mana untuk daerah Jakarta mengandung MXE sebanyak 10 ribu butir dan di Sumut mengandung PMMA sebanyak 10 ribu butir. "Sementara yang 13.500 butir kandungannya sama seperti ekstasi pada umumnya," ujar Frenky.
Untuk kandungan baru, Frenky mengakui, labfor Polri cq Medan akan mendalami efek dan hal lain yang perlu dipelajari dari kasusnya. "Patut diduga bahwa pil kandungan baru tersebut tidak hanya untuk diedarkan di Sumut namun juga akan didistribusikan ke seluruh kota besar sebagai sampel," terangnya.
Frenky menambahkan, ekstasi jenis PPMA dan MDMA merupakan barang impor yang masuk ke Indonesia dari Malaysia. Sedangkan mengenai apakah permintaan akan ekstasi bertambah, ia menyatakan dengan banyaknya tangkapan, diduga permintaan juga bertambah. "Namun kita belum tahu produsennya berasal dari negara mana," pungkasnya.