Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Pemerintah Kota (Pemko) Gunung Sitoli terus menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selama ini PAD yang dicapai sebesar dari Rp35 milir.
“PAD kita sekarang baru mencapai Rp35 miliar. Kita berharap agar dapat meningkat lagi ke depan Rp 40 sampai Rp 50 miliar. Seiring dengan penyesuaian NJOP dan penataan pembangunan lokasi objek wisata Humogo," kata Wali Kota Gunung Sitoli, Lakhomizaro Zebua, ketika membuka Forum Perangkat Daerah Kota Gunungsitoli, dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2020 di Kantor Wali Kota Gunung Sitoli, Selasa (12/3/2019).
Untuk meningkatkan PAD tersebut, lanjut Lakhomizaro Zebua, Pemko Gunungsitoli telah membuat terobosan dengan cara menyesuaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan penataan daya tarik pembangunan pariwisata khususnya objek wisata Humogo di Gunung Sitoli Idanoi.
Menurutnya, sebelumnya NJOP tanah di Kota Gunung Sitoli hanya sebesar Rp 800 ribu per meter. Sementara realisasi di lapangan ada yang sampai Rp 15 juta. “Nah kita atur harganya sekarang menjadi Rp 8 juta per meter di pusat kota," ujarnya.
Ia menjelaskan, penetapan NJOP ini sudah melalui pertmbangan agar mendekati nilai riil. Selain itu sudah diturunkan lembaga konsultan independen dari Jakarta yang menilai kelayakan NJOP Kota Gunung Sitoli. Dengan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari pengurusan sertifikat tanah ini akan dapat meningkatkan pemasukan PAD Kota Gunung Sitoli.
Katanya, Pemko Gunung Sitoli juga akan menjadikan kawasan objek wisata Humoga menjadi ikon wisata yang menarik dikunjung. Pada tahun ini Pemko Gunungsitoli akan menggelontorkan sebesar Rp 2 miliar untuk penataan lanjutan objek wisata Humogo.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Gunung Sitoli, Hadirat ST Gea berharap agar Pemko Gunung Sitoli dapat mencari terobosan agar PAD Kota Gunung Sitoli meningkat. “Saat ini posisi PAD kita sebesar Rp 35 miliar," katanya.